nasihat today

وَمَا أَصَابَكُم مِّن مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ
“Dan musibah apapun yang menimpamu, maka itu adalah akibat dari ulah tanganmu sendiri.” (As Syura 30).

Wednesday, 3 February 2016

bahan ajar jaringan darah



STRUKTUR HEWAN
JARINGAN DARAH




DOSEN PEMBIMBING: Dr.SUPIANA DIAN.M,Kes.
OLEH : ALI MUSTOFA
2013-A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE (UNIROW) TUBAN
Jalan raya manuggal no.61 tuban.Telp.(0356)322233
2015
JARINGAN DARAH MANUSIA
Darah
Darah adalah cairan berwarna merah yang terdapat di dalam pembuluh darah. (Koes Irianto, 2013). Warna merah tersebut tidak selalu tetap, tetapi berubah-ubah karena pengaruh zat kandungannya, terutama kadar oksigen dan karbondioksida. Apabila kadar oksigen tinggi maka warna daranya menjadi merah muda, tetapi bila kadar karbondioksidanya tinggi maka warna darahnya menjadi merah tua. Volume darah pada manusia adalah 8% berat badannya
a. Susunan darah
Gambar.1. Sel Darah ( http:/www.virtualmedia.com)
         Jaringan darah Tersusun oleh : plasma - sel – sel darah merah
         plasma darah sekitar 55% dari jaringan darah Tersusun oleh :
             - Air                : 90 – 91%
             - Protein         : 8%: albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen
            - Mineral          : 0,9%
            - Sisanya          : glukosa, lemak, urea, asam amino, kreatinin, gas hormon, enzim,                    entigen.
Darah manusia terdiri dari dua komponen utama, yaitu sel-sel darah dan plasma darah (cairan darah). (Istamar Syamsuri, 2004). Tiap-tiap komponen darah terdiri atas berbagai komponen, yaitu:
A. sel-sel darah
Sel-sel darah merupakan bagian terbesar dari darah, yaitu sekitar 40 – 50 %. Sel-sel darah terdiri atas tiga macam, yaitu:
1.      sel darah merah (eritrosit)
Ciri-cirinya:
(1) berukuran 7,5-7,7 μm
(2) bentuknya bikonkaf
(3) tidak berinti
(4) tidak dapat bergerak bebas
(5) tidak dapat menembus dinding kapiler
(6) berwarna merah kekuning-kuningan
eritrosit
 
gambar: eritrosit ( www.virtualmedia.com )

Pembentukan sel darah merah terjadi pada endotelium sumsum tulang. Sel darah merah berfungsi mentranspor oksigen dan bersifat tetap di dalam pembuluh darah.
2.      sel darah putih (leukosit)
Ciri-cirinya:
(1) berukuran 10-12 μm
(2) mempunyai bentuk sangat bervariasi
(3) selnya mempunyai nukleus (inti sel)
(4) bergerak bebas secara ameboid
(5) menembus dinding kapiler yang disebut diapedesis

Sel darah putih dibuat di sumsum tulang merah, limpa, kelenjar limpa, dan jaringan retikulo-indotel.( Syaifuddin, 2002). Leukosit mempunyai fungsi utama untuk melawan kuman yang masuk kedalam tubuh, yaitu dengan cara memakannya yang disebut fagositosis. Jumlah leukosit dapat naik turun tergantung dari ada tidaknya infeksi kuman-kuman tertentu. Leukosit dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu granulosit bila plasmanya bergranuler dan agranulosit bila plasmanya tidak bergranuler.
leukosit
 
gambar: leukosit (www.virtualmedia.com)
Leukosit granulosit dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu:
netrofil

 
(1) Netrofil: bersifat fagosit, plasmanya bersifat netral, bentuk intinya bermacam-macam seperti batang, berinti banyak, berinti bengkok, dan lain-lain. gh05_02
gambar: netrofil (www.virtualmedia.com)

(2) Basofil: plasmanya bersifat basah, berbintik-bintik kebiruan, dan bersifat fagosit.
basofil
 
gh05_04
gambar basofil (www.virtualmedia.com)

(3) Eusinofil: bersifat fagosit, plasmanya bersifat asam, berbintikbintik kemerahan yang jumlahnya akan meningkat bila terjadi
infeksi.
eusinofil
 
gh05_03
gambar eusinofil (www.virtualmedia.com)

Leukosit agranulosit dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1.      Monosit: selnya berinti satu, besar berbentuk bulat panjang, bisa bergerak cepat, dan bersifat fagosit
2.      Limfosit: berinti satu, selnya tidak dapat bergerak bebas, ukurannya ada yang sebesar eritrosit. Sel ini berperan besar dalam pembentukan zat kebal (antibodi).
c) sel darah pembeku (trombosit)
Ciri-cirinya:
(1) berukuran lebih kecil (2-4μm) dari eritrosit dan leukosit
(2) Sel darah pembeku tidak berinti
(3) bentuknya tidak teratur
(4) bila tersentuh benda yang permukaannya kasar mudah pecah
Sel ini dibentuk di dalam megakariosit sumsum merah tulang. Trombosit sangat penting bagi proses pembekuan darah. Pembekuan darah merupakan rangkaian proses yang terjadi pada jaringan tubuh, plasma darah, dan trombosit.
bila pembuluh darah luka maka: trombosit membebaskan proteinyang disebut trombokinase yang dengan bantuan ion ca⁺⁺ akan merubah protrhombin menjadi thrombin

B. plasma darah
Plasma darah terdiri dari air yang didalamnya terlarut berbagai macam zat, baik zat organik maupun zat anorganik dan zat yang berguna maupun zat sisa yang tidak berguna sehingga jumlahnya lebih kurang 7-10%. (Slamet Prawirohartono, 2005). Zat yang terlarut dalam plasma darah dapat dikelompokkan menjadi beberapa macam, yaitu:
1.      zat makanan dan mineral, seperti glukosa, asam amino, asam lemak, kolesterol, serta garam-garam mineral.
2.      zat-zat yang diproduksi sel, seperti enzim, hormon, dan antibodi.
3.       protein darah, yang tersusun atas beberapa asam amino, yaitu:
         albumin, yang sangat penting untuk menjaga tekanan osmotik darah
          fibrinogen, sangat penting untuk proses pembekuan darah
         globulin, untuk membentuk gemaglobulin, yaitu komponen zat kebal yang sangat penting.
4.      zat-zat metabolisme, seperti urea, asam urat, dan zat-zat sisa lainnya.
5.      gas-gas pernapasan yang larut dalam plasma, seperti O2, CO2, dan N2
b. Fungsi darah
Darah merupakan jaringan penyokong istimewa (Syaifudin, 2005). yang mempunyai banyak fungsi, yaitu:
1) mengangkut oksigen dan karbondioksida dari alat pernapasan ke jaringan-jaringan ke seluruh tubuh
2) mengangkut sari-sari makanan ke seluruh tubuh
3) mengangkut sisa-sisa metabolisme ke alat ekskresi
4) mengedarkan hormon dari kelenjar hormon ke tempat yang membutuhkan
Kelainan atau gangguan pada sistem peredaran darah (Slamet Prawirohartono, 2005) antara lain :
  1. Anemia ( Kurang Darah ).
Dikarenakan kurangnya darah Hb atau kurangnya jumlah eritrosit dalam darah.
  1. Varisis,adalah pelebaran pembuluh darah di betis.
  2. Hemoroid ( Ambien ), Adalah perebaran pembuluh darah disekitar dubur (anus).
  3. Arterios klerosis, ialah pengerasan pembuluh nadi karena timbunan atau endapan kapur.
  4. Atherosklerosis, ialah pengerasan pembuluh nadi karena endapan lemak.
  5. Embolus, ialah tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang bergerak.
  6. Trombus, ialah tersumbatnya pembuluh darah karena bendah yang tidak bergerak.
  7. Hemofilia, ialah kelainan darah sukar membeku karena faktor hereditas atau keturunan.
  8. Leukimia ( kangker darah ) ialah bertambahnya leukosit secara tak terkendali.
  9. Penyakit kuning pada bayi ( eritroblastosis Fetalis ), adalah merusaknya eritrosit bayi atau janin akibat aglutinasi dari antibodi ibu, apabila ibu bergolongan darah Rh dan embrio Rh+.
  10.  
Daftar Pustaka
Istamar Syamsuri, dkk. (2004). Biologi. Jakarta: Erlangga.
Koes Irianto, 2013. Anatomi dan Fisiologi Manusia, Bandung: Alfa Beta
Slamet Prawirohartono. (2005). Sains Biologi. Jakarta: Bumi Aksara.
Syaifuddin , Drs . H . (2002) .Struktur & Komponen  Tubuh Manusia. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran  EGC.

No comments:

Post a Comment