nasihat today

وَمَا أَصَابَكُم مِّن مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ
“Dan musibah apapun yang menimpamu, maka itu adalah akibat dari ulah tanganmu sendiri.” (As Syura 30).

MAKALAH EKOLOGI ASAS-ASAS DAN KONSEP MENGENAI ENERGI DALAM SISTEM EKOLOGI OLEH ALI MUSTHOFA DKK



BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar belakang
Energi didefinisikan sebagai kemampuan mengerjakan pekerjaan. Di dalam ekologi, kita secara fundamental memperhatikan cara sinar itu dihubungkan dengan sistem ekologi, dan dengan cara energi diubah di dalam system. Jadi hubungan-hubungan antara tumbuh-tumbuhan produsen dan binatang konsumen, antara pemangsa dan mangsa, dan banyak lagi yang tidak dapat disebutkan jumlah dan jenis organisme-organismenya di dalam lingkungan tertentu, semuanya dibatasi dan di kendalikan oleh hukum-hukum dasar yang sama yang mengatur sistem-sistem tidak hidup, seperti motor-motor listrik atau mobil-mobil.
Suatu factor yang berada di bawah satu perangkat keadaan – keadaan lingkungan bertindak sebagai subsidi dalam arti bahwa hal itu meningkatkan produktifitas.
Konsep dari bantuan energy ini dapat dikatakan  meningkatkan produktivitas apabila dalam keadaan lingkungan yang medukung bagi tumbuh – tumbuhan misalnya saja pada tumbuhan satu dapat melakukan produktifitas dalam keadaan suasana kering sedang apabila lingkungan terlalu basah atau terlalu lembab hal dapat mempengaruhi produktitas dari tanaman yang asal mulanya dapat berproduksi hanya dengan keadaan lingkungan yang kering. Factor lain bisa disebabkan karena cara pengolahan tanah atau perlakuan yang diberikan pada tanaman.
Tanaman ada yang memiliki siklus hidup lama dan ada pula yang yang memiliki siklus hidup pendek missal tanaman yang hanya berbuah satu tahun sekali tanaman tersebut memiliki waktu produksi cukup lama.
Untuk memahami bagaimana ekosistem berfungsi maka hal mendasar yang perlu dipahami adalah terdapatnya aliran energy kedalam ecosystem dan terjadinya daur matari didalam ecosystem. Kedua hal tersebut diamati pada proses produksi dan dekomposisi, rantai dan jaringan makanan, adanya tingkatan tropic didalam ekosistem, serta terjadinya daur biogeokimia yang berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan.


B.     Rumusan masalah
1.      Bagaimana konsep-konsep dasar yang berhubungan dengan energi?
2.      Bagaimana keadaan lingkungan energi?
3.      Bagaimana konsep produktivitas energi dalam ekologi?
4.      Bagaimana hubungan rantai-rantai pangan, jaring-jaring pangan, dan tingkat-tingkat trofik dengan energi?
5.      Bagaimana hubungan metabolisme dan ukuran individu dengan energi dalam ekologi?
6.      Bagaimana struktur trofik dan piramida ekologi?

C.    Tujuan penulisan
1.      Mengetahui konsep-konsep dasar yang berhubungan dengan energi.
2.      Mengetahui keadaan lingkungan energi.
3.      Mengetahui konsep produktivitas energi dalam ekologi.
4.      Mengetahui hubungan rantai-rantai pangan, jaring-jaring pangan, dan tingkat-tingkat trofik dengan energi.
5.      Mengetahui hubungan metabolisme dan ukuran individu dengan energi dalam ekologi.
6.      Mengetahui struktur trofik dan piramida ekologi.



BAB II
PEMBAHASAN


A.    TINJAUAN  MENGENAI KONSEP-KONSEP DASAR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ENERGI
                                                                     
Energi didefinisikan sebagai kemampuan mengerjakan pekerjaan. Perilaku energy dipertelakan oleh hokum-hukum berikut : Hukum pertama: termodinamika menyatakan bahwa energy dapat diubah dari satu tipe ke dalam tipe yang lain, tetapi tidak pernah dapat diciptakan atau dimusnahkan. Sinar misalnya adalah suatu bentuk energi, karena dapat diubah menjadi kerja, panas, atau energi potensial dari makanan, tergantung kepada keadaan tetapi dari tidak ada satupun dari padanya yang dimusnahakan. Hukum kedua termodinamika dapat dinyatakan dalam beberapa cara, termasuk berikut ini: Tidak ada peristiwa atau proses yang melibatkan perubahan energi akan berlangsung secara spontan kecuali dengan adanya penurunan energi dari bentuk yang di mampatkan ke bentuk yang disebarkan. Contohnya panas didalam benda panas akan secara spontan cenderung tersebar ke dalam lingkungan yang lebih penting. Hukum termodinamika dapat juga dinyatakan sebagai berikut: Karena beberapa energy panas yang tidak dapat digunakan, tidak ada perubahan secara spontan dari energy (sinar) menjadi energy potensial (protoplasma) yang 100 persen efisien.
Organisme, ekosistem dan seluruh biosfir memiliki sifat thermodinamika dasar untuk mampu menciptakan dan mempertahankan tata tertib dalam tahapan tinggi, atau keadaan entropi rendah (ukuran untuk kekacauan atau jumlah energi yang tidak tersedia di dalam sistem). Entropi rendah dicapai oleh penghancuran energi yang terus – menerus dari penggunaan tingi (sinar atau makanan) ke energy dari penggunaan rendah (panas). Di dalam ekosistem, “tata tertib” di dalam suatu kompleks struktur biomas dipelihara oleh respirasi komunitas seluruhnya yang secara terus-menerus “memompa ke luar kekacauan”. 
Jelaslah sekarang bagaimana konsep-konsep dasar tentang fisika yang digariskan di dalam paragraph di atas dihubungkan dengan ekologi. Keragaman manifestasi hidup, semuanya disertai perubahan-perubahan energi, Walaupun tidak ada energy yang di ciptakan atau dihancurkan. Energi yang memasuki permukaan bumi sebagai sinar di imbangi oleh energi yang meninggalkan permukaan bumi sebgai radiasi panas yang tidak tampak.
Di dalam ekologi, kita secara fundamental memperhatikan cara sinar itu dihubungkan dengan sistem ekologi, dan dengan cara energi diubah di dalam system. Jadi hubungan-hubungan antara tumbuh-tumbuhan produsen dan binatang konsumen, antara pemangsa dan mangsa, dan banyak lagi yang tidak dapat disebutkan jumlah dan jenis organisme-organismenya di dalam lingkungan tertentu, semuanya dibatasi dan di kendalikan oleh hokum-hukum dasar yang sama yang mengatur system-sistem tidak hidup.
Dari tahun ke tahun sinar dan radiasi-radiasi lain yang berhubungan dengan itu meninggalkan matahari dan melintas ke dalam ruang angkasa. Sebagian dari radiasi ini sampai ke bumi, menembus lapisan atmosfir, dan melanda hutan, padang rumput, danau, lautan, lapangan yang ditanami, gurun, rumah-rumah kaca, lapisan-lapisan es, dan banyak lagi tipe lain dari system-sistem ekologi yang menyelimuti bumi dan membentuk biosfir.
Hukum kedua termodinamika membicarakan pemindahan energy kea rah keadaan yang makin berkurang dan makin tersebar. Sejauh mengenai system matahari, keadaan tersebar yang mengenai energy itu merupakan sau di dalam mana semua energy berada dalam bentuk energy panas yang tersebar merata. Yakni, apabila dibiarkan, semua energy kemana energy itu mengalami perubahan bentuk akhirnya akan cenderung diubah ke dalam bentuk energy panas yang disebarkan pada temperatur yang seragam.
H.T. Odum (1967), berdasarakan kepada konsep-konsep dari A.J. Lotka (1925) dan E.Schrodinger (1945), menempatkan asas-asas termodinamika di dalam hubungan ekologi dalam cara berikut.Pemeliharaan antithermal merupakan prioritas pertama di dalam system komplek manapun dari dunia yang sebenarnya. Seperti yang ditunjukkan Schrodinger, usaha yang terus menerus dari pemompaan keluar “kekacauan” adalah perlu seandainya seseorang menghendaki untuk mempertahankan “ketertiban” di dalam dengan adanya getaran-getaran panas di dalam system manapun di atas temperatur nol mutlak.

Tabel 3-1 Satuan-satuan Energi, dan Beberapa perkiraan-perkiraan Ekologi yang berfaedah
A.      SATUAN-SATUAN DASAR
Gram-kalori (kkal atau kal) = banyaknya panas yang diperlukan untuk menaikkan 1 gram air (1 mililiter) 10C PADA 150C
Kilogram-kalori (Kkal atau Kal) = 1000 gkal (banyaknya panas yang diperlukan untuk menaikkan 1 kilogram (atau liter) air 10C PADA 150C.
Satuan panas inggris (B.t.u) = panas yang diperlukan untuk menaikkan 1 pound air 10F= 252 gr, kal = 0,252 K kal
Joule (J) = 0,24 gram kalori = 10-7 erg = 0,74 pound-kaki = 0,1 kilogram-meter
Langley (ly) 1 gram kalori/cm2
Watt (W) 1 Joule/detik = 14,3 gkal/mm = 3,7 x 10-7
B.      NILAI-NILAI REFERENSI (rataan-rataan atau perkiraan)
Makanan yang di murnikan, Kkal/gm berat kering: karbohidrat 4; protein 5; lemak 9,2.
Biomas*)
Kkal/gm
Berat kering
Kkal/Gram
Berat kering bebas abu
Tumbuh-tumbuhan darat (total)
4,5
4,6
Hanya biji
5,2
5,3
Alga
4,9
5,1
Invertebrata(excl. serangga)
3,0
5,5
Serangga-serangga
5,4
5,7
Vertebrata
5,6
6,3
Produksi fitoplakton : 1 gm carbon = 2,0 + gram bahan kering = 10 Kkal
Kebutuhan pangan sehari-hari (pada suhu yang tidak mencekam)
Pria 40 Kkal/kg berat badan hidup = 0,04 Kkal/gram (+ 3000 Kkal/hari untuk 70 kg dewasa)
Burung kecil atau mamalia : 1,0 Kkal/gr berat badan hidup
Serangga : 0,5 Kkal/gram berat badan hidup





Pertukaran gas koefisien-koefisien kalori dalam respirasi dan fotosintesis.

% karbohidrat dalam bahan kering yang direspirasi atau disintesis

Oksigen
Kkal/liter

Dioksida karbon
Kkal/liter
100
5,0
5,0
66
4,9
5,5
33
4,8
6,0
0 (hanya lemak)
4,7
6,7
                                                                                                                                                                               
*) Karena kebanyakan organisme hidup terdiri dari2/3 atau lebih air dan mineral, 2 Kkal/gram berat hidup (basah) merupakan perkiran yang sangat kasar untuk (kasar biomas pada umumnya). Nilai-nilai kalori untuk berat kering yang terdaftar dalam tabel ini berdasarkan pada Golley, 1961; Odum, Marshall dan Marples, 1965; dan cummings, 1967.

            Pada Tabel 3-1 satuan-satuan dasar energy dirumuskan serta faktor-faktor pengubah yang berguna dan daftar butir-butir petunjuk dicantumkan.

B.     LINGKUNGAN ENERGI
            Organisme-organisme di atau dekat permukaan bumi terendam di dalam lingkungan radiasi sinar matahari dan radiasi panas yang permukaan di dekatnya. Keduanya menyumbang lingkungan iklim (temperature, penguapan air, gerakan udara dan air), tetapi hanya sebagian kecil dari pada radiasi sinar matahari dapat diubah oleh fotosintesis untuk menyediakan energi bagi komponen-komponen biotic system. Sinar matahari dari luar daratan mencapai biosfir sebasar 2 gkal per cm2 per menit, tetapi diperlemah secara eksponensial selama dia menembus atmosfir, paling besar : 67 persen (1,34 gkal per cm2 per menit), yang dapat mencapai permukaan bumi pada tengah hari dalam musim panas dan hari depan (Gates, 1965).
            Masukkan harian sinar matahari kepada lapisan autotrofik dari suatu ekosistem bervariasi kebanyakannya antara 100 dan 800, dengan rataannya sekitar 300-400 gkal per cm2  (3000 hingga 4000 kkal per m2), untuk daerah di dalam zona beriklim sedang seperti misalnya Amerika Serikat (Reifsnyder dan Lull, 1965).Perubahan terus-menerus energi panas selama 24 jam di dalam ekosistem (yang diterima oleh organisme-organisme yang terbuka) dapat beberapa kali lebih besar atau jauh sekali kurang dari pada radiasi sinar matahari yang datang.
             
            Pada Gambar 3-1 penyebaran spectral dari radiasi sinar matahari dari luar daratan, masuk dengan laju tetap dari 2 gkal per cm2 per menit (+ 3,5 persen), dibandingkan dengan 1. Radiasi sinar matahari yang sebenarnya mencapai permukaan laut pada hari yang cerah, 2. Sinar matahari yang menembus awan, dan 3. Sinar yang di teruskan lewat vegetasi. Tiap kurva menunjukkan peristiwa energi pada permukaan mendatar. Untuk gambar pengaruh musim (sudut matahari) dan lereng-lereng topografi, lihat gambar 5-19. Di dalam daerah berbukit atau bergunung, lereng-lereng yang menghadap ke utara menerima kurang radiasi sinar matahari dari pada permukaan mendatar, hal ini mengakibatkan perbedaan-perbedaan iklim setempat (iklim-iklim mikro) dan vegetasi.
            Radiasi yang menembus atmosfir di perlemah secara eksponensial oleh gas-gas atmosfir dan debu tetapi dalam derajat yang bervariasi tergantung kepada frekuensi atau panjang gelombang. Radiasi ultraviolet yang bergelombang pendek di bawah 0,3 secara mendadak diakhiri oleh lapisan ozon di dalam atmosfir terluar (sekitar ketinggian 18 mil atau 25 km), yang menguntungkan karena radiasi semacam itu sangat mematikan bagi protoplasma yang terkena.


Tabel 3-2 Radiasi Sinar Matahari yang di terima Secara Regional Meliputi Amerika Serikat Pada satuan Permukaan Mendatar
RATAAN LENGKAP (GKAL/CM2) PER HARI

Timur Laut
Tenggara
Barat Tengah (Midwest)
Barat Laut
Barat Daya
Januari
125
200
200
150
275
Februari
225
275
275
225
375
Maret
300
350
375
350
500
April
350
475
450
475
600
Mei
450
550
525
550
675
Juni
525
550
575
600
700
Juli
525
550
600
650
700
Agustus
450
500
525
550
600
September
350
425
425
450
550
Oktober
250
325
325
275
400
November
125
250
225
175
300
Desember
125
200
175
125
250
Rata-rata gkal/cm2/hari
317
388
390
381
494
Rata-rata Kkal/m2/hari
(angka-angka bulat)
3200
3900
3900
3800
4900
Taksiran Kkal/m2/tahun
(angka-angka bulat)
1,17 X 106
1,42 X 106
1,42X106
1,39 X 106
1,79 X 106
           
Radiasi matahari harian rata-rata yang diterima tiap bulan di lima daerah di Amerika Serikat disajikan pada tabel 3-2. Selain tinggi tempat dan musim, penutupan awan adalah factor utama seperti ditunjukkan dalam perbandingan antara daerah Tenggara yang lembap dan Daerah Barat Daya yang kering. Perkisaran antara 100 dan 800 gkal per cm2 per hari mungkin akan meliputi bagian besar dunia hamper sepanjang waktu, kecuali di daerah-daerah kutub atau di daerah tropic kering di dalam keadaan mana tak demikian ekstrem sehingga mungkin di dapat hasil biologi yang kecil. Karena itu, untuk bagian besar dari biosfir masukan energy pancaran adalah sekitar 3000-4000 kkal per m2 per hari dan 1,1 hingga 1,5 juta kilokalori per m2 per tahun.

C.    KONSEP PRODUKTIFITAS
Produktifitas primer atau dasar dari sesuatu ekosistem, komunitas, atau bagian mana saja dari padanya, di definisikan sebagai laju pada masa energi pancaran disimpan oleh kegiatan fotosintesis atau khemosintesis organisme-organisme produsen (terutama tumbuh-tumbuhan hijau) dalam bentuk senyawa-senyawa organik yang dapat digunakan sebagai bahan-bahan pangan.Perlulag dibedakan antara keempat langkah yang berurutan di dalam peristiwa pembentukan sebagai berikut: Produktifitas primer kotor yaitu laju total dari fotosintesis, termasuk bahan organik yang habis digunakan di dalam respirasi selama waktu pengukuran.Produktifitas primer bersih adalah laju penyimpanan bahan organic di dalam jaringan-jaringan tumbuh-tumbuhan kelebihannya dari penggunaan respirasi oleh tumbuh-tumbuhan selama jangka waktu pengukuran.
Produktifitas komunitas bersih adalah laju penyimpanan bahan organic yang tidak digunakan oleh heterotrof selama jangka waktu yang bersangkutan, biasanya musim pertumbuhan atau setahun, biasanya musim pertumbuhan atau setahun. Akhirnya, laju penyimpanan energy pada tingkat konsumen disebut sebagai produktifitas sekunder.Karena konsumen-konsumen hanya menggunakan bahan-bahan pangan yang sudah dibuat, dengan kehilangan-kehilangan di dalam respirasi yang secukupnya itu, dan mengubahnya ke dalam jaringan-jaringan yang berlainan oleh satu proses keseluruhan, produktifitas sekunder tidaklah dibagi lagi menjadi jumlah-jumlah ”kotor” dan “bersih”. Bahkan istilah produksi digunakan untuk mengatakan jumlah bahan organic yang di kumpulkan eleemn waktu selalu sudah diperkiran atau dipahami, seperti setahun apabila kita berbicara mengenai produksi tanaman pertanian. Untuk menghindari kebingungan interval waktu harus selalu dinyatakan. Di dalam hubungannya dengan hokum kedua termodinamika.

Tabel 3-3 Hubungan-hubungan Antara Radiasi Matahari dan Produksi Kotor dan Bersih pada Dasar Harian dalam Tanaman di Bawah Penanaman intensif Selama Keadaan-keadaan Musim Pertumbuhan yang Baik

Kkal/M2/Hari
Radiasi Matahari
Produksi Kotor
Produksi bersih
%Kalori
sinar Matahari
%Bersih Sinar Matahari
%Bersih Kotor
Tebu, Hawai
4000
306
190
7,6
4,8
62
Jagung diairi, Israel
600
405
190
6,8
3,2
47
Bit gula, Inggris
2650
202
144
7,7
5,4
72
Dari Montieth, 1965




Tabel 3-4 Produksi dan Respirasi Tahunan dalam Kkal/m2/Tahun dalam Ekosistem-Ekosistem Tipe Pertumbuhan dan Mantap




Ladang Alfalfa
(UAS)



Perkebunan PINUS MUDA(Inggris)
Hutan Pasang Pinus Berumur Sedang (New York)
Mata Air Besar yang Mengalir (Silver Spring Florida)

Hutan
Hujan Masak (Puerto Rico)

Pantai Sound (Long Island, N.Y)
Produksi Primer Kotor
24.400
12.200
11.500
20.800
45.000
5.700
Respirasi Autotrof
9.200
4.700
6.400
12.000
32.000
3.200
Produksi Primer Bersih(NPP)
15.200
7.500
5.000
8.800
13.000
2.500
Respirasi Heterotrof
800
4.600
3.000
6.800
13.000
2.500
Produksi Komunitas Bersih (NCP)
14.400
2.900
2.000
2.000
Sangat kecil/tidak ada
Sangat kecil/tidak ada
Nisbah NPP/GPP(%)
62,3
61,5
43,5
42,3
28,9
43,8
Nisbah NCP/GPP(%)
59,0
23,8
17,4
9,6
0
0

            Didalam menilai produktivitas ekosistem adalah sangat penting untuk memperhatikan sifat dan besarnya bukan hanya mengenai pengaturan energy yang berasal dari iklim,panen, pencemaran, dan tekanan-tekanan lainnya yang mengalihkan energy itu menjauhi ekosistem, melainkan juga bantuan-bantuan energy yang meningkatkan produktifitas dengan mengurangi kehilangan panas respirasi yang di perlukan untuk memelihara struktur biologi.
            Tiga tanaman yang terdaftar pada tabel 3-3 membuat perbandingan menjadi menarik di antara mereka sendiri. Tingginya masukan sinar matahari dari daerah gurun pasir yang diairi menyebabkan produksi kotor yang tinggi tetapi tidak lebih besar dari pada produksi bersih yang di capai dengan sinar yang lebih sedikit di daerah yang terletak lebih ke utara. Pada umumnya, temperature-temperatur yang tinggi mengharuskan tumbuh-tumbuhan menggunakan lebih banyak dari energy produksi kotornya di dalam respirasi.
            Komunitas alam yang mendapatkan keuntungan dari bantuan-bantuan energy alam adalah mereka dengan produktifitas kotor yang tinggi. Interaksi yang komplek dari angin, hujan dan penguapan di dalam hutan tropic merupakan contoh lain tentang tunjangan energy alam yang memungkinkan daun-daun untuk menggunakan secara optimum masukan sinar matahari yang tinggi secara harian di daerah tropic.Seperti diperlihatkan pada tabel 3-4, produktifitas primer kotor hutan hujan tropic dapat sama atau melebihi produktifitas usaha-usaha pertanian manusia yang terbaik.Dapat dikatakan sebagai asas umum bahwa produktifitas kotor dari ekosistem budidaya tidak melampaui produktifitas dengan menambah air dan bahan makanan di dalam daerah-daerah di mana factor-faktor itu membatasi(gurun, padang rumput, dan pasir).
            Tabel 3-5 Penyaluran Energi dari Produksi Kotor di dalam Ekosistem Tanaman Kedelai (Glycine max) Budget tahunan secara Hipotesis
No
ARUS ENERGI
PERSEN PRODUKSI KOTOR YANG DIPAKAI
PERSEN PRODUKSI KOTOR YANG DITINGGALKAN
1
Respirasi tanaman

25
-

Produksi primer bersih secara teori
-
75
2
Mikroorganisme simbiotik ( bakteri 5 pengikat nitrogen dan cendawan mikorrhiza)

-

Produksi primer bersih yang tersedia untuk keperluan simbion yang menguntungkan
-
70
3
Nematoda akar, serangga-serangga, fitofagagous, dan pathogen-patogen
51
-

Produksi komunitas bersih tersedi untuk konsumsi primer minimum oleh hama-hama
-
65
4
Kacang yang dipanen oleh manusia (dikirim ke luar) batang-batang, daun-daun, dan akar-akar yang tinggal di lapang
-
33
5
Badan organic yang dibusukkan dalam tanah dan seresah

33
-

Tiap tahun
-
0
Disadur dari Gorden, 1969

Beberapa metode yang digunakan untuk mengukur produktivitas secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.      Metode panen
Pengukuran produktivitas metode panen dapat digunakan pada tumbuh-tumbuhan yang sudah mencapai tingkat maksimum dan siap untuk dipanen. Dengan cara memanen seluruh tumbuhan kemudian dihitung produktivitas yang dihasilkan.
2.      Pengukuran oksigen
Karena terdapat suatu kepadatan yang pasti antara oksigen dan pangan yang dihasilkan, produksi oksigen dapat dapat menjadi dasar unruk pengukuran produktivitas. Walaupun demikian, kebanyakan binatang-binatang dan bakteri cepat sekali menghabiskan oksigen, dan sering kali terdapat pertukaran gas dengan lingkungan lainnya.


3.      Metode karbon dioksida
Pengukuran karbondioksida lebih praktis dari pada pengukuran oksigen. Pada saat tumbuhan mengalami fotosintesis produksi komunitas bersih diukur selama siang hari dan respirasi komunitas diukur sekama malam hari.
4.      Metode pH
Didalam ekosistem perairan pH air merupakan fungsi CO2 yang larut, yang pergilirannya CO2 ini dikurangi oleh fotosintesis dan dinaikan oleh respirasi. Meskipun demikian penggunaan pH sebagai indeks produktivitas peneliti harus pertama-tama mempersiapkan kurva kalibrasi untuk air dalam sistem tertentu. Bayers pada tahun 1963 menyatakan bahwa metode pH telah banyak berfaedah terutama dalam mengkaji mikroekosistem labolatorium, sebab dengan elektroda dan pencatatan pH seseorang dapat memperoleh catatan terus-menerus mengenai fotosintesis pada  siang hari dan respirasi pada malam hari. 
5.      Hilangnya bahan-bahan mentah
Seperti telah dinyatakan oleh persamaan yang telah dikemukakan, produktivitas dapat diukurtidak hanya dengan laju pembentukan bahan-bahan (makanan, protoplasma, mineral-mineral) dan dengan mengukur pertukaran gas tetapi juga dengan laju hilangnya mineral-mineral bahan mentah. Namun dalam keseimbangan mantap, jumlah yang dipergunakan mungkin diimbangi oleh jumlah yang dilepaskan atau yang memasuki sistem, maka tal akan da cara lain didalam hal ini untuk menentukan laju yang sebenarnya dari penggunaan oleh organisme. Di mana unsur-unsur pokok seperti nitrogen atau fosfor tidak dibantu secara tetap, melainkan barangkali sekali dalam setahun, laju pada konsentrasi itu berkurang merupakan ukuran yang sangat baik mengenai produktivitas selama jangka waktu yang bersangkutan. Metode ini telah dipergunakan dalam keadaan-keadaan laut tertentu dalam mana fosfor dan nitrogen menumpuk didalam air selama musim dingin dan laju penggunaannya dapat diukur selama jangka waktu pertumbuhan musim semi dari fitoplankton. Metode ini harus digunakan dengan hati-hati karena tenaga-tenaga tak hidup dapat juga menyebabkan hilangnya bahan-bahan. Metode ini mengulur produktivitas bersih seluruh komunitas.
6.      Penentuan-penentuan produktivitas dengan bahan-bahan radioaktiv.
Seperti juga dengan banyak bidang ilmu lain, penggunaan pelacak-pelacak radioaktiv di dalam ekologi membuka kemungkinan baru untuk menentukan produktivitas. Dengan menggunakan sejumlah bahan yang telah ditandai yang dapat dikenal oleh radiasinya, laju pemindahan dapat diikuti sekalipun didalam sistem amantap seperti dikemukakan di atas, dengan keuntungan tambahan mengenai kurang mengganggunya terhadap sistemnya itu.
Salah satu metode yang paling peka dan banyak digunakan untuk mengukur produksi tumbuh-tumbuhan air dilakukan didalam botol dengan karbon radioaktiv yang ditambahkan sebagai karbonat. Setelah beberapa waktutumbuh-tumbuhan lain disaring dari air, dikeringkan, dan ditaruh dalam alat penghitung. Dengan perhitungan yang baik dan pembentulan untuk pengambilan waktu gelap (penyerapan karbon radioaktiv di dalam botol gelap) banyaknya CO2 yang diikat dalam fotosintesis dapat ditentukan dari penghitungan radioaktiv yang dibuat.
7.      Metode klorofil
Kemungkinan –kenungkinan penggunaan kadar klorofil sebagai ukuran produktivitas telah giat diselidiki, bahwa klorofil merupakan ukuran yang lebih baik dari dari satanding crop dari tumbuh-tumbuhan dari pada produktivitas, tetapi dengan kalibrasi yang tepat, kadar klorofil yang berdasarkan areal dari seluruh komunitas dapat memberikan indeks terhadap produktivitas.

D.    RANTAI-RANTAI PANGAN, JARING-JARING PANGAN, DAN TINGKAT-TINGKAT TROFIK
Energi pangan sumber daya didalam tumbuh-tumbuhan melalui satu seri organisme dengan diulang-ulang dimakan dan memakan dinamakan rantai pangan. Rantai pangan terdiri dari dua tipe yaitu rantai pangan perumputan rantai pangan ini dimulai dari tumbuh-tumbuhan hijau ke herbivora (organisme yang makan tumbuhan hijau), yang kedua adalah rantai pangan sisa rantai pangan ini dimulai dari bahan-bahan mati ke mikroorganisme kemudian ke organisme yang makan sisa detrivora dan pemangsa. Makin pendek rantai pangan (makin dekat organisme itu pada permulaan rantai) maka makin besar energi yang tersedia. Rantai pangan tertera dalam hukum termodinamikadan dapat dijelaskandengan bagan arus seperti pada gambar 3-6. Pada diagram-diagram itu kotak-kotak menggambarkan tingkat-tingkat trofik, dan pipa-pipa melukiskan arus energi masuk dan keluar dari tiap tingkat. Arus masuk energi dimbangi oleh arus keluar seperti pada hukum pertama termodinamika, dan tiap pemindahan energi disertai dengan dispersi (yakni respirasi).
 
Rantai pangan merupakan urutan-urutan yang tidak terpisah melainkan bersambungan satu sama lain. Pola yang saling berkaitan itu sering kali dikatakan sebagai jaring-jaring pangan.
 Didalam komunitas-komunitas alam yang kompleks, organisme yang makanannya diperoleh dari tumbuh-tumbuhan dengan jumlah yang sama dapat dikatakan kedalam tingkat trofik yang sama. Jadi tumbuh-tumbuhan (tingkat produsenaaa)  hijau menduduki tingkat trofik pertama, pemakan-pemakan tumbuhan merupakan tingkat trofik ke dua (tingkat konsumen primer pertama), karnivora yang makan herbivora merupakan tingkat trofik ke tiga (tingkat konsumen sekunder), dan karnivora sekunder tingkat keempat (tingkat konsumen tertier). Perlu ditegaskan bahwa klasifikasi trofik ini merupakan salah satu fungsi dan bukan dari jenis.

E.     METABOLISME DAN UKURAN INDIVIDU
Biomas standing corp (dinyatakan sebagai seluruh berat kering atau seluru isi kalori organisme yang terdapat pada suatu waktu tertentu) yang dapat ditopang oleh arus tetap dari energi di dalam rantai pangan tergantung pada ukuran organisme-organisme sendiri. makin kecil organismenya makin besar metabolisme per gram atau perkalori biomasnya. Metabolisme per gram tumbuh-tumbuhan dan binatang kecil seperti algae, bakteria, dan protozoa lebih besar dari pada laju metabolik organisme-organisme besar seperti pohon dan vertebrata. hal tersebut berlaku untuk foto sintesis dan respirasi. Oleh karena itu, algae yang kecil (fitoplankton), dapat memiliki metabolisme yang besar dan sama besar dengan isi hutan di dalam suatu hutan atau jerami di padang rumput. begitu juga dengan ketam-ketaman (zooplankton), yang memakan algae dapat memiliki respirasi total sama dengan apa yang dimiliki oleh berpon-pon sapi di padang penggembalaan.
Akibatnya, makin kecil biomas yang dapat ditopangnya pada suatu tingkat trofik tertentu di dalam ekosistem. sebaliknya, makin besar organismenya, makin besar pula biomas standing corpnya. jadi, jumlah bakteri yang terdapat pada suatu saat akan jauh lebih kecil dari “corp” dari ikan atau mamalia sekalipun penggunaan energi untuk kedua golongan itu sama.

F.     STRUKTUR TROFIK DAN PIRAMIDA EKOLOGI
Interaksi dari fenomena rantai pangan (kehilangan energi pada setiap pemindahan) dan hubungan metabolisme-ukuran menyebabkan komunitas memiliki struktur trofik tertentu, yang sering kali khas untuk tipe ekosistem tertentu (danau, hutan, beting karang, lapang penggembalaan dan seterusnya). Stuktur trofik dapat diukur dan dilukiskakan baik dalam segi standing corp per satuan areal atau dalam bentuk energi yang diikat per satuan areal  per satuan waktu pada tingkat-tingkat trofik yang berurutan. Struktur trofik dapat diperlihatkan secara grafik dengan menggunakan piramida ekologi dalam mana tingkat pertama atau tingkat produsen merupakan dasar dari tingkat-tingkat berikutnya yang membentuk puncaknya. Piramida-piramida ekologi dapat berbentuk 3 tipe umum:
1.      Piramida Jumlah
Piramida jumlah  melukiskan jumlah individu organisme, piramida jumlah sebenarnya hasil dari kejadian yang bekerja serentak, satu dari kejadian itu merupakan fakta geometri yakni bahwa banyak satuan kecil yang diperlukan untk memperoleh masa yang sama dari satuan yang besar, tanpa menghiraukan apakah satuan-satuan itu organisme atau blok-blok bangunan. Jadi, seandainya berat organisme-organisme yang besar sama dengan berat organisme yang kecil, jumlah organisme yang kecil akan jauh lebih besar dibanding dengan organisme besar. Disebabkan oleh geometrinya tadi, karena adanya piramida jumlah yang berlaku dalam kelompok alami dari organisme-organisme tidak perlu berarti bahwa organisme yang besar lebih sedikit jumlahnya didasarkan pada beratnya.
kejadian yang kedua ikut membantu pola dari banyka organisme kecil dan sedikit organisme besar adalah rantai pangan, energi yang berguna selalu hilang dalam pemindahan melaui tiap langkah dalam rantai pangan, akibatnya kecuali dimana dimana terdapat pemasukan bahan organik , maka akan terdapat lebih sedikit energi tersedia bagi tingkat-tingkat trofik yang lebih tinggi. Faktor ketiga yang terlibat dalam piramida jumlah adalah pola laju ukuran metabolisme yang terbalik. Bentuk piramida jumlah akan sangat bervariasi denagn komunitas yang berbeda-beda tergantung pada apakah individu-individu yang menghasilkan kecil atau besar.
2.      Piramida Biomas
Piramida Biomas didasarkan pada seluruh berat kering, nilai kalori atau ukuran lain dari seluruh jumlah bahan hidup, piramida ini menghilnagkan faktor geometris dan hubungan kuantitatif dari standing corp punjelas diperlihatkan. Piramida ini memberikan gambaran kasar dari keseluruhan pengaruh hubungan-hubungan rantai pangan untuk kelompok ekologi sebagai keseluruhan. Jika seluruh berat dari individu-individu pada tingkat trofik yang berturut-turut diplotkan. Maka, suatu piramida yang berangsur-angsur melandai dapat diharapkan selama besarnya organisme tidak terlalu besar bedanya. Walaupun begitu seandainya organisme0organisme dari tingkat yang lebih bawah rata-rata jauh lebih kecil dari pada yang terdapat pada tingkat yang lebih tinggi.
3.      Piramida Energi
Piramida energi memperlihatkan laju arus energi dan/atau produktivitas pada tingkat-tingkat trofik berikutnya. Piramida energi memberkan gambaran keseluruhan mengenai sifat fungsional komunitas-komunitas karena jumlah dan berat organisme yang dapat didukung pada tingkat manapun dan dalam keadaan apapun tidak bergantung pada banyaknya energi yang diikat dan ada pada satu saat tertentu dalam tingkat dibawahnya tetapi lebih terganung pada laju pada mana pangan itu dihasilkan.
Piramida energi merupakan laju lalu lintas makanan melalui rantai makanan. Bentuknya tidak dipengaruhi oleh keanekaragaman dalam ukuran dan laju metabolik individu-individu.
Piramida-piramida jumlah dan biomas dapat terbalik (atau sebagian demikian), yakni bagian, dasar lebih kecil dari pada konsumen. Di lain pihak, piramida energi harus selalu memiliki bentuk yang benar, asalkan semua sumber energi pangan di dalam sistem diperhatikan.

G.    EKOSISTEM ENERGETIK
Diagram-diagram menghubungkan zonasi vertikal (A), pendauran bahan-bahan (B), dan arus energi searah (C) dalam kuala. diagram diatas adalah suatu tipe ekosistem antara di antara ekstrim-ekstrim besar dari alam, laut terbuka dan hutan. diagram memperkenalkan bahasa sirkuit energi yang dirancang oleh H.T Odum, dalam simbol-simbol khususmenunjukan struktur-struktur biologi dan fungsi-fungsi khas. modul berbentuk peluru mewakili produsen dengan metabolisme gandanya, yakni P(Produsen), R(Respirasi). heksagon adalah populasi dari konsumen yang memiliki simpanan, pemeliharaan diri, dan reproduksi diri. lumbung-lumbung penyimpanan mewakili dari pul-pul hara dimana nitrogen, fosfor dan senyawa-senyawa vital lainya bergerak kedalam dan keluar dalam diagram B dan C, garis mewakili kawat-kawat tidak tampak yang menghubungkan komponen-komponen kedalam jaringan-jaringan funsional. Dalam diagram C simbol dasar atau anak panah kedalam bak panas. menandakan dimana energi itu bercerai berai dan tidak lagi tersedia kepada rantai pangan. lingkarn-lingkaran menunjukan 3 tipe sumber energi yng berfungsi sebagai masukan-masukan ke dalam ekosistem. simbol gerbang kerja menunjukan dimana arus energi kerja melaui satu jalan membantu arus kedua melalui penghalang-penghalang energi. Beberapa garis dari arus energi potensial memutar kembali dari sumber-sumber eneri hilir ke arus masuk hulu dan disana menyelenggarakan pelbagai peranan termasuk fungsi-fungsi pengendali. Diagaram menunjukan bagaiman dari batuan energi dari pasang membantu dalam:
1.      mendaur ulang unsur hara dari konsumen ke produsen
2.      mempercepat gerakan dari pangan kepada konsumen.
Mengurangi arus pasang dengan membendung kuala dapat mengurangi produktivitas serupa dengan memotong beberapa sinar. Tekanan akibat dari pencemaran dan pemanenan dapat di tunjukan dalam diagram dengan menambah lingkaran lingkarang yang membungkus tanda negatif yang dihubungkan dengan bak-bak panas yang tepat untuk menunjukan dimana energi itu dibelokan dari ekosistem. seperti yang telah ditujukan bantuan-bantuan(+) dan tekanan-tekanan (-) dapat dikuantitasikan dalam segi kalori yang ditambahkan dan dibelokan per satuan ruang dan waktu.
Tanpa perkecualian, ekosistem yang mandiri ukuran berapa pun akan mengandung asatu baris organisme yang besarnya bekisar dari mikroba-mikroba yang renik hingga tumbuh-tumbuhan dan binatang binatang besar atau keduanya. Data dari komunitas suatu kolam, organisme kecil yakni bakteri, algae dan protozoa bertanggung jawab atas kebanyakan respirasi komunitas, sedangkan binatang-binatang avertebrata yang lebih besar merupakan biomas.



















BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Energi didefinisikan sebagai kemampuan mengerjakan pekerjaan. energy dapat diubah dari satu tipe ke dalam tipe yang lain, tetapi tidak pernah dapat diciptakan atau dimusnahkan. Energi dalam sistem ekologi meliputi lingkungan energi, konsep produktivitas, rantai-rantai pangan, jaring-jaring pangan, tingkat-tingkat trofik, metabolisme dan ukuran individu, struktur trofik dan piramida ekologi, dan ekosistem energetik.

B.     Saran
Dari uraian di atas, ekologi yang berhubungan dengan energi di alam sangat beraneka ragam, oleh karena itu dengan membaca makalah ini kita akan lebih mengetahui energi-energi yang ada disekitar kita yang berhubungan langsung dengan kita.











DAFTAR PUSTAKA


Odum, E.P., 1998. Dasar-dasar Ekologi. Edisi Ketiga. Penerjemah Tjahyono Samingun dan B. Srigandono: yogyakarta. Gadjah Mada University Press.


No comments:

Post a Comment