nasihat today

وَمَا أَصَابَكُم مِّن مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ
“Dan musibah apapun yang menimpamu, maka itu adalah akibat dari ulah tanganmu sendiri.” (As Syura 30).

Wednesday, 3 February 2016

bahan ajar jaringan saraf



STRUKTUR HEWAN
JARINGAN SARAF

DOSEN PEMBIMBING:
Dr.SUPIANA DIAN N.M,Kes.
OLEH : ALI MUSTHOFA
2013-A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE (UNIROW) TUBAN
Jalan raya manuggal no.61 tuban.Telp.(0356)322233
2015


JARINGAN SARAF
Pendahuluan
Susunan saraf manusia merupakan bagian tubuh yang paling kompleks dan dibentuk oleh lebih dari 100 juta sel saraf (neuron), dan didukung oleh sel-sel Glia yang jumlahnya lebih banya. Rata-rata setiap neuron memiliki sekurang-kurangnya seribu hubungan dengan neuron lain, membentuk suatu sistem  komunikasi yang sangat kompleks. Fungsi suatu neuron adalah satu set proses koordinasi yang bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu. (Campbell, 2004)
Jaringan saraf tersebar di seluruh tubuh berupa jalinan komunikasi terpadu. Secara anatomis, susunan saraf dibagi dalam susunan saraf pusat (otak dan medulla spinalis) dan susunan saraf tepi (serat saraf dan ganglion saraf). Secara struktural, jaringan saraf terdiri atas dua golongan sel: sel saraf / neuron dan beberapa jenis sel glia (Yn.glia, perekat). (Subowo, 2013). Neuron berespons terhadap perubahan (stimulus) lingkungan dengan mengubah perbedaan potensial yang ada antara permukaan luar dan dalam dari membran. Sel-sel dengan sifat ini disebut dapat dirangsang (exitable) atau dapat diganggu (irritable). Neuron segera bereaksi terhadap stimulus dan modifikasi potensial listrik dapat terbatas pada tempat yang menerima stimulus atau dapat disebarkan ke seluruh bagian neuron oleh membran. Penyebaran ini, disebut potensial aksi atau impuls saraf, mampu melintasi jarak yang jauh; impuls saraf meneruskan informasi ke neuron lain, otot dan kelenjar.
Melalui proses pembentukan, analisis, identifikasi dan pengentegrasian informasi, maka susunan saraf membentuk dua kelompok fungsi yang besar: stabilisasi kondisi internal (mis, tekanan darah, kandungan O2 dan CO2, pH, kadar glukosa darah dan kadar hormon); dan pola perilaku (mis, makan, reproduksi, pertahanan, interaksi dengan makhluk hidup lainnya).
1.      NEURON
Sel saraf atau neuron, adalah satuan anatomis dan fungsional independen dengan ciri morfologis majemuk. Mereka berperan pada penerimaan, penghantaran dan pemrosesan rangsang; pencetus aktivitas sel tertentu; dan pelepas neurotransmiter dan molekul-molekul penyampai informasi lainnya.
Neuron terdiri dari tiga bagian(Koes Irianto, 2013):
1.         Dendrit, yang merupakan juluran-juluran panjang dikhususkan untuk menerima stimulus dari lingkungan, dari sel epitel sensoris atau dari neuron lain.
2.        Badan sel atau perikarion, yang merupakan pusat tropik untuk seluruh sel saraf dan peka terhadap rangsang.
3.        Akson, yang merupakan juluran tunggal yang dikhususkan untuk membangkitkan atau menghantar impuls saraf ke sel lain (sel saraf, otot dan sel kelenjar).
gambar: bagian neuron

Kategori neuron berdasar ukuran dan bentuk julurannya (Koes Irianto, 2013):
1.         Neuron multipolar,  yang memiliki lebih dari dari 2 juluran, satu adalah akson dan lainnya dendrit. Hampir semua neuron dalam tubuh adalah multipolar.
2.        Neuron bipolar, dengan satu akson dan satu dendrit. Neuron ini ditemukan dalam ganglion koklearis dan vestibularis selain dalam retina dan mukosa olfaktorius.
3.        Neuron pseudounipolar, yang memiliki satu juluran dekat perikarion yang bercabang menjadi 2 cabang. Juluran itu membentuk huruf T, dengan satu cabang meluas ke ujung perifer dan satu lagi ke arah susunan saraf pusat. Neuron ini terdapat dalam ganglion spinal, ganglion kranial.
gambar:tipe neuron

Penggolongan neuron berdasarkan peran fungsional:
1.         Neuron motoris (eferen) mengendalikan organ efektor seperti serat otot dan kelenjar eksokrin dan endokrin.
2.        Neuron sensoris (aferen), terlibat dalam penerimaan stimulus sensoris dari lingkungan dan dari dalam tubuh.
3.        Interneuron, mengadakan hubungan sesama neuron, membentuk rantai atau sirkuit fungsional kompleks (seperti pada retina).
2.      BADAN SEL ATAU PERIKARION
Perikarion adalah bagian neuron yang mengandung inti dan sitoplasma di sekelilingnya, tidak termasuk juluran-juluran sel (Partiwi, 2012). Perikarion kebanyakan neuron menerima sejumlah besar ujung saraf yang membawa stimulus pembangkit atau penghambat yang timbul dalam sel-sel saraf lain.
Sel saraf memiliki inti bulat, amat besar, eukromatik (pucat) dengan anak inti yang jelas. Sel saraf binukleus tampak pada ganglion simpatis dan sensoris. Daerah bergranul
basofilik disebut badan Nissl merupakan retikulum endoplasma kasar dan ribosom bebas. Kompleks Golgi hanya terdapat dalam perikarion dan terdiri atas deretan sisterna licin secara paralel di sekitar tepian inti. Neurofilamen  banyak terdapat dalam perikarion dan juluran sl.

3.      DENDRIT DAN AKSON
Dendrit biasanya pendek dan bercabang-cabang seperti pohon. Kebanyakan sel saraf memiliki banyak dendrit, yang sangat memperluas daerah reseptif sel. Percabangan dendrit memungkinkan sebuah neuron untuk menerima dan memadukan sejumlah besar terminal akson dari sel-sel saraf lain. Semua akson berawal dari daerah berbentuk piramid yang disebut akson hilok yang keluar dari perikarion(Istamar,2010). Membran plasma dari akson disebut aksolema isinya dikenal dengan aksoplasma. Semua cabang akson dikenal sebagai cabang-cabang kolateral. Sitoplasma akson  (aksoplasma) memiliki sedikit mitokondria, mikrotubul dan neurofilamen dan beberapa sisterna dari RE licin.
4.      HUBUNGAN SINAPS
gambar: sinaps
Sinaps (Yn. Synapsis, Penyatuan) berperan pada penghantaran satu arah dari impuls saraf. Sinaps adalah tempat dimana neuron-neuron saling berkontak atau antara neuron dengan sel efektor lainnya (otot dan sel kelenjar)(subowo, 2013). Hampir semua sinaps menghantarkan impuls lewat pelepasan neurotransmiter pada terminal akson; mereka adalah substansi kimiawi yang menginduksi perpindahan impuls saraf ke neuron lainnya atau ke sebuah sel efektor.
Sinaps dibentuk oleh suatu terminal akson (terminal prasinaps) yang menghantarkan impuls; bagian sel lain dimana impuls baru dibentuk ( terminal pascasinaps); dan suatu celah sempit intraseluler yang disebut celah sinaps.  Bila satu akson membentuk sinaps dengan sel tubuh disebut suatu sinaps aksosomatik; dengan dendrit, aksodendritik; atau dengan suatu  akson, aksoaksonik. Hampir semua sinaps merupakan sinaps kimiawi dan menghantarkan impuls melalui neurotransmiter.
Menurut Tebal Membran di Tempat Kontak (Subowo,2013);
  1. Sinaps Asimetris
Celah sinaps pada membran pasca sinaps penebalan lebih nyata, sifat menggertak / mempercepat kegiatan alat target, vesikula bulat.
  1. Sinaps Simetris
Celah sinaps dengan penebalan sama yang nyata pada membran pra-sinaps dan pre-sinpas. Vesikula di sini lonjong dan gepeng sifat menghalangi atau melambatkan kegiatan alat target.
Hampir semua sinaps merupakan sinaps kimiawi dan menghantarkan impuls saraf melalui hubungan celah (gap junctions) yang melewati membran pre dan pascasinaps.
5.      SEL GLIA DAN AKTIVITAS NEURON
Sel-sel glia jumlahnya 10 kali lebih banyak daripada neuron pada otak mamalia; sel-sel ini mengelilingi perikarion bersama dengan aksonnya dan dendrit serta menempati ruang interselular. Penggolongan menurut asal dan fungsinya(Campbell, 2004.)
Oligodendrosit
 Oligodendrosit (Yn, oligos, kecil + kytos, sel) menghasilkan selubung mielin yang membentuk penyekat listrik dari neuron pada susunan saraf pusat.
Sel Schwann
Sel ini memiliki fungsi yang sama dengan oligodendrosit tetapi berlokasi di sekitar akson pada susunan saraf perifer. Satu sel schwann membentuk mielin disekeliling satu akson, berbeda dengan oligodendrosit yang dapat bercabang dan melayani lebih dari satu neuron beserta julurannya.
Astrosit
Astrosit (Yn, astron, bintang+kytos) adalah sel yang bentuknya seperti bintang karena memiliki banyak juluran yang memancar. Sel ini memiliki banyak filamen yang memperkuat strukturnya.astrosit mengikat neuron pada kapiler dan piamater. Astrosit dengan beberapa juluran panjang disebut astrosit fibrosa dan berlokasi di substansi putih (white matter); astrosit protoplasmatis, dengan banyak cabang-cabang pendek ditemukan ditemukan dalam substansi kelabu.
Sel ependim
Sel ini merupakan sel epithel kolumner rendah bersilia yang melapisi rongga-rongga pada susunan saraf pusat
Mikroglia
Sel kecil yang bentuknya memanjang dengan juluran-juluran pendek yang iregular, inti selnya panjang dan padat, yang berbeda dengan inti sel-sel glia lainnya yang berbentuk bulat.
6.      SUSUNAN SARAF PUSAT
SSP terdiri serebrum, serebelum dan medula spinalis(Yusminah, 2012.). Saraf pusat mengandung ratusan milyar neuron dan neuroglia. Cerebrum mengandung sel piramid dan cerebellum mengandung sel Purkinje.
Substansi Putih dan Kelabu
Substansi putih adalah akson yang bermielin dan oligodendrosit yang memproduksi mielin, tidak mengandung badan sel neuron. Substansi kelabu mengandung badan sel neuron, dendrit dan bagian awal dari akson dan sel glia yang tidak bermielin. Substansi kelabu berada pada permukaan serebrum dan serebelum, membentuk korteks serebral dan serebelar, sedangkan substansi putih berada pada daerah yang lebih sentral. Neuron-neuron pada beberapa tempat di korteks serebri mengatur impuls aferen (sensorik); sedangkan di tempat lain, neuron eferen (motorik) mengaktifkan impuls motorik yang mengatur pergerakan volunter.
Pada potongan melintang medula spinalis, substansi putih berada di tepi dan substansi kelabu berada di tengah berbentuk huruf H. Neuron pada medula spinalis besar dan multipolar, terutama pada kornu anterior, dimana ditemukan neuron motorik yang besar.
MENINGES
Susunan saraf pusat dilindungi oleh tengkorak dan kolumna vertebralis. Ia juga dibungkus membran jaringan ikat yang disebut meninges. Dimulai lapisan dari luar yaitu dura mater, araknoid, dan pia mater.
Dura Mater
Dura Mater adalah meninges luar, terdiri atas jaringan ikat padat yang berhubungan langsung dengan periosteum tengkorak. Dura Mater yang membungkus medula spinalis dipisahkan dari periosteum vertebra oleh ruang epidural, yang mengandung vena berdinding tipis, jaringan ikat longgar, dan jaringan lemak.
Araknoid
Araknoid  memiliki dua komponen: lapisan yang berkontak dengan dura mater dan sebuah sistem trabekel yang menghubungkan lapisan itu dengan pia mater. Rongga di antara trabekel membentuk ruang subaraknoid, yang terisi cairan serebrospinal  dan terpisah sempurna dari ruang subdural.Ruang ini membentuk bantalan hidrolik yang melindungi susunan saraf pusat dari trauma.
Araknoid terdiri atas jaringan ikat tanpa pembuluh darah. Permukaannya dilapisi oleh epithel selapis gepeng seperti yang melapisi dura mater.
Pia Mater
Pia mater terdiri atas jaringan ikat longgar yang mengandung banyak pembuluh darah. Meskipun letaknya cukup dekat dengan jaringan saraf, ia tidak berkontak dengan sel atau serat saraf.
Cairan Cerebrospinalis
Cairan ini mengisi ventrikel (rongga otak), saluran sentral (lobang batang saraf punggung), rongga meninx. Berguna untuk melindungi saraf pusat dari tekanan fisik. Cairan ini diproduksi oleh choroid plexus yang merupakan cekukan pia mater ke ventrikel otak.
Pleksus Koroid
Terdiri atas lipatan-lipatan ke dalam dari piamater yang menyusup ke bagian dalam ventrikel. Terdiri atas jaringan ikat longgar dari pia mater dibungkus oleh epitel selapis kuboid/silindris. Fungsi utama membentuk cairan cerebrospinal.
7.      SUSUNAN SARAF TEPI
Komponen utama dari SST adalah Serabut saraf, ganglia dan ujung saraf(Yusminah, 2012). Serabut saraf merupakan kumpulan serat saraf yang dikelilingi oleh sel satelit, sel Schwann, mielin, jaringan ikat.
Saraf tepi berfungsi sebagai konduktor rangsangan dan respons terhadap rangsangan . Rangsangan dalam bentuk impuls diterima saraf tepi dari reseptor. Reseptor ada disebelah dalam, ada di luar. Reseptor tersusun dalam indra. Reseptor menerima rangsangan dalam bentuk stimulus.
Sel penyelubung dari SST berupa sel Schwann yang membentuk selubung mielin ( suatu kompleks lipoprotein). Selubung mielin menampakkan lekukan-lekukan dalam sepanjang serat disebut Nodus Ranvier.
 Pada serat bermielin dari SST ini, plasmalema dari sel Schwann membungkus dan membalut akson. Lapisan membran sel selubung menyatu dan membentuk mielin, yaitu suatu kompleks lipoprotein.
Tidak ada sel Schwann pada SSP, di sini selubung mielin dibentuk oleh juluran oligodendrosit. Oligodendrosit berbeda dari sel Schwann dalam hal percabangan dari satu sel yang dapat membungkus bagian dari beberapa akson.
Pada SSP dan SST, tidak semua akson dibungkus oleh mielin. Pada SST semua akson tanpa mielin dibungkus dalam celah celah sederhana dari sel Schwann. Serat saraf tanpa mielin tidak memiliki nodus ranvier.
Serat memiliki selubung fibrosa luar yang terdiri atas jaringan ikat padat yang disebut Epineurium. Setiap berkas dikelilingi oleh Perineurium. Jaringan ikat pembungkus akson dinamakan Endoneurium.
Saraf mengadakan komunikasi antar pusat-pusat di otak dan medula spinalis serta organ-organ sensoris dan efektor (otot, kelenjar). Mereka memiliki serat aferen dan eferen yang menuju dan dari SSP. Serat eferen membawa impuls dari SSP menuju ke organ efektor yang dikendalikan oleh pusat-pusat ini. Saraf yang hanya memiliki serat-serat sensoris (aferen) disebut saraf sensoris; yang hanya terdiri atas serat-serat yang membawa impuls ke efektor disebut saraf motoris. Kebanyakan saraf memiliki serat sensoris dan motoris dan disebut saraf campuran; saraf ini memiliki akson bermielin dan tanpa mielin.
8.      NEUROGLIA
Merupakan  sel jaringan antara atau penunjang sistem saraf.(campbell, 2004) Terdapat di SSP dan SST. Presentase glia dengan neuron di suatu daerah saraf pusat 10:1.
Fungsi Glia:
  1. Melindungi dan menunjang neuron
  2. Menyelaputi akson
  3. Memberi nutrisi kepada neuron
  4. Pertahanan
Macam-macam Glia(Campbell, 2004):
  1. Astrosit
Sel glia yang terbesar, hanya di saraf pusat, memiliki banyak tonjolan yang bercabang-cabang.
  1. Oligodendrosit
Sel glia yang terbanyak, tonjolan sedikit
  1. Mikroglia
Jumlah sedikit, tonjolan pendek dan halus, bercabang-cabang pendek banyak sekali.
  1. Sel Satelit
Sel antara yang khas terdapat dalam ganglion
  1. Sel Schwann
Pada saraf tepi akson diselimuti oelh mielin.
Ganglion :
Gembungan berkapsul urat saraf di luar saraf pusat mengandung banyak perikarion.
TRANSFER INFORMASI
Neuron mengalami modifikasi untuk menimbulkan dan mengkonduksikan informasi ke seluruh tubuh dalam bentuk pesan elektrik. Hal yang sama pentingnya yaitu kemampuan neuron untuk mentransfer informasi ke organ efektor dan atau neuron.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJEvNKZ10cF2hYjaeZgVmpIklxzJsk0_q1uiQNT-f4oumOUu0rmvbkoS5HpwgkWm3mzJF2x0uyqTRbeNQArJs3_GN2F80jRx4DF6M1fDdw3gVwPgKTzn-824qoj1JB-mT_0BSE7228FMM/s320/Saraf+5.JPG
Gambar: mekanisme transpor informasi


Transfer informasi terjadi dengan 2 cara mekanisme (Subowo, 2013):
1. Mekanisme transfer transmisi elektronik
2. Mekanisme transfer elektrokimia
MEKANISME TRANSMISI ELEKTRONIK
Transmisi elektronik pada jaringan syaraf terjadi pada tempat spesifik disebut efapses elektrotonic junctions atau disebut juga sinapses elektronik. Pada jaringan lain misal nexi disebut Gap junctions. Ruang yang terbentuk adalah sangat sempit sehingga tidak ada perbedaan konsentrasi ion antara kedua sel tersebut. Stimulus yang melalui efapses tidak perlu mengalami polarisasi untuk mengalirkan materi dari satu sel ke sel yang lainnya, sehingga aliran listrik dapat berjalan dengan cepat.
MEKANISME ELEKTROKIMIA
Sinapses merupakan tempat transmisi elektrokimia terjadi dan bersifat lebih umum dibandingkan dengan efapses. Aktivitas listrik pada membran sel syaraf presinaptik menyebabkan dibebaskannya substansi neurotransmiter yang melintasi ruang interseluler dan menghubungkan sisi reseptor pada membran sel post sinaptik. Persatuan antara sel neurotransmiter dengan sisi reseptor akan mengakibatkan perubahan yang dapat bersifat exitasi ataupun inhibisi. Proses pembebasan baik secara difusi maupun persatuan substansi transmiter pada sisi reseptor mengakibatkan waktu transmisi terhabat. Hambatan ini disebut Hambatan sinapses.
Ujung axon merupakan elemen membran presinaptik, sedangkan organ efektor merupakan membran postsinaptik. Kedua membran ini dipisahkan oleh ruang interseluler (celah sinaptik/synaptic cleft) yang lebarnya 6 – 20 nm dan mengandung material yang padat elektron dan filamen halus. Pada bidang membran postsinaptik terdapat penebalan yang disebabkan karena adanya filamen, dan penebalan ini disebut subsynaptic web. Pada ujung presinaptik terdapat mitokondria, neurofilamen, neurotubulus, dan vesikula sinaptik. Sitoplasma yang padat dapat ditemukan pada membran pre- maupun postsinaptik, kadang dapat juga dijumpai hanya pada salah satunya. Tidak seperti pada efapses maka sinapses kimia bersifat polar (aliran satu arah) yaitu sesalu dari membran presinapstik ke membran postsinaptik.
Bagian presinaptik axis silinder meluas membentuk bentukan seperti bola lampu atau seperti kancing baju. Perluasan pada ujung axon disebut boutons terminauuk sedangkan perluasan sepanjang axis silinder disebut boutons passage. Kedua macam perluasan ini dapat dijumpai pada axon dari serabut syaraf tak bermyelin atau pada nodus Ranvier dari serabut syaraf bermyelin.
Ujung axon dapat membentuk sinapses dengan berbagai bagian neuron lain yaitu:
1. axo-somatik
2. axo-dendritik
3 axo-axonal
4. dendro-dendritik
5. somato-dendritik
6. somato-somatik
Sinapses yang terbentuk antara sel syaraf dengan sel otot skelet disebut Junctura –neuro-muskuler.
9.      SUSUNAN SARAF OTONOM
Susunan saraf otonom berhubungan dengan pengendalian otot polos, sekresi beberapa kelenjar, dan modulasi irama jantung (Koes Irianto, 2013).. Fungsinya menyesuaikan aktivitas tubuh tertentu agar dapat mempertahankan lingkungan dalam yang konstan (homeostasis)
Susunan saraf otonom merupakan rangkaian dua neuron. Neuron pertama dari rantai otonom terletak di dalam susunan saraf pusat. Aksonnya membentuk sinaps dengan neuron multipolar kedua rantai, yang terletak dalam ganglion dari SST. Serat saraf (akson) dari neuron pertama disebut serat praganglion; akson dari neuron kedua menuju ke efektor  otot atau kelenjar disebut serat pascaganglion.
Sistem Simpatis
Inti (yang dibentuk oleh kumpulan badan-badan sel saraf) dari sistem simpatis terletak pada segmentorakal dan lumbal dari medula spinalis.
Sistem Parasimpatis
Sistem parasimpatis mempunyai inti di medula dan otak tengah dan dalam bagian sakrum medula spinalis. Neuron kedua ditemukan dalam ganglion lebih kecil dari yang terdpat pada sistem simpatis. Ia selalu dekat atau terletak di dalm organ-organ efektor.

Jaringan syaraf mempunyai fungsi utama(Koes Irianto, 2013) sebagai berikut:
1. Sebagai alat komunikasi di dalam tubuh:
Fungsi ini terlihat dari kemampuan jaringan syaraf dalam menerima, maerubah rangsangan (stimulus) menjadi impuls dan selanjutnya menyalurkan keseluruh syaraf dan berakhir pada syaraf pusat.
2. Sebagai alat koordinasi:
Semua aktivitas syaraf yang dimiliki ini diperlukan adanya koordinasi yang dilakukan oleh jaringan syaraf itu sendiri.
Kedua fungsi ini sangat erat hubungannya dalam menjalankan keselarasan fungsional untuk segala kegiatan hidup sehari-hari, sehingga individu tersebut dapat menyesuaikan dirinya terhadap perubahan yang terjadi di sekitarnya.





Daftar Pustaka
Campbell, N.A. 2004. Biology 4th Edition. Benyamin Cumming Publishing Company, Inc, Redwood City.
D.A. Pratiwi. 2012. Jaringan Saraf. Jakarta: Erlangga.
Istamar Syamsuri, 2012. Jaringan Saraf. Jakarta: Erlangga.
Koes Irianto. 2013. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Bandung: Alfabeta
Subowo, 2013. Jaringan Saraf. Jakarta: Erlangga
Yusmina Hala, 2010. Jaringan Saraf Pada Manusia. Makassar: Universitas Alaudin Press.


No comments:

Post a Comment