STRUKTUR
HEWAN
JARINGAN
EPITEL
DOSEN
PEMBIMBING: Dr.SUPIANA DIAN.M,Kes.
OLEH
: ALI MUSTOFA
2013-A
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
PGRI RONGGOLAWE (UNIROW) TUBAN
Jalan raya manuggal no.61 tuban.Telp.(0356)322233
2015
A.
Jaringan Epitel
Jaringan
epitel adalah jaringan yang melapisi
permukaan tubuh, organ tubuh. Jaringan yang melapisi dan terletak
dibagian luar organ tubuh disebut epitelium. Epitel yang membatasi dan melapisi
organ dalam tubuh disebut endotelium. Sedangkan
epitel yang membatasi rongga tubuh disebut mesotelium dan epitelium yang
melapisi lapisan luar tubuh disebut epidermis (Koes Irianto, 2013).
Nama
epitelium sangat erat hubunganya dengan letaknya didalam tubuh. Epitelium yang
melapisi dinding dalam dikapiler darah, pembuluh limfa, dan jantung disebut
endotelium. Endotelium berasal dari perkembangan mesoderma. Sedangkan epitelium
yang melapisi rongga misalnya perikardium, pleura, dan peritoneum disebut mesotelium. Mesotelium
berasal dari lapisan mesoderma (Koes Irianto, 2013)
Sel
jaringan epitel melekat pada membran
dasar terbuat dari jaringan ikat. Membaran dasr mengandung serat kolagen yang
tertanam dalam matriks. Fungsi membran dasr adalah penyokong jaringan epitel. Jaringan
epitel dapat tersusun dalam dua cara yang berbeda, yang sesuai dengan fungsinya
yang berbeda. (Campbell, 2004)
Kebanyakan
jaringan epitel terdiri dari sel-sel yang tersusun dalam lembaran-lembaran yang
terdiri satu atau lebih lapisan. Fungsi lembaran-lembaran ini adalah untuk
menutupi atau melapisi permukaan rongga-rongga tubuh atau saluran-saluran yang
sering berhubungan dengan permukaan tubuh. Beberapa jaringan epitel melapisi
permukaan organ-organ tubuh bagian dalam dan dibentuk untuk melaksanakan fungsi
adsorbsi dan proteksi. Jaringan epitel lain tersusun dalam kalenjar-kalenjar
yang disesuaikan untuk sekresi. Jaringan epitel yang dimodifikasi ini digolongkan
sebagai epitel kalenjar.(Campbell, 2004)
Ciri-ciri
khusus jaringan epitel antara lain (D,A
Pratiwi, 2004) :
1) Sel-selnya tersusun rapat.
2) Tidak mengandung pembuluh darah
namun mengandung saraf.
3)
Kemampuan regenerasi tinggi.
Fungsi yang khas dari
jaringan epitel antara lain fungsi absorbsi, sekresi, transpor, ekskresi, proteksi atau perlindungan dan penerima
rangsang(Campbell, 2004).
1.
Fungsi absorbsi misalnya oleh lapisan
dinding usus kecil.
2.
Fungsi sekresi misalnya oleh kalenjar
buntu.
3.
Fungsi Transpor misalnya oleh tubula
ginjal.
4.
Fungsi ekskresi misalnya oleh kalenjar
keringat
5.
Fungsi proteksi misalnya oleh kulit.
6.
Fungsi penerima rangsang (neuroepitelium) misalnya oleh indera
pengecap pada lidah.
Ukuran,
bentuk dan susunan sel-sel epitel secara langsung berhunbungan dengan
fungsi-fungsi yang khas ini. Misalnya lembaran atau lapisan sel-sel epitel yang
datar dibagian luar jaringan yang menutupi tubuh adalah paling sesuai untuk
melindungi tubuh dari luka dan kehilangan cairan tubuh. Jaringan ini juga
mengandung reseptor yang khas dan sensitif, yang memberikan rangsangan kepada
kita untuk merasakan, misalnya sentuhan paku yang tajam, rasa makanan, aroma
bau-bauan, dan umunya menjadi dasar terhadap dunia disekitar kita. Walaupun
jaringan epitel berfungsi untuk mencegah sebagian besar benda-benda fisik
diluar tubuh yang akan masuk kedalam tubuh, dan menjaga cairan tubuh agar tidak
keluar dari tubuh, jaringan epitel juga sebagi pintu gerbang lalu lintas semua
zat yang masuk dan yang keluar dari tubuh. Proses adsorbsi misalnya, sewaktu
tubuh mengambil zat-zat makanan yang telah dicerna atau sudah berbentuk sari
makanan dari usus halus. Sekresi
merupakan proses pembentukan berbagai zat yang dibuang maupun yang digunakan
oleh tubuh untuk melakukan fungsi-fungsi khusus. Misalnya, sel-sel piala yang
melapisi bagian-bagian sistem pencernaan berperan untuk mensekresikan lendir
atau getah untuk meminyaki permukaan jaringan untuk melindung dari gesekan.
Beberapa jaringan epitel yang mengeluarkan getah atau lendir dimodifikasi
menjadi kalenjar-kalenjar yang mensekresikan zat-zatnya melalui saluran
(eksokrin), misalnya kalenjar ludah atau secara langsung masuk kedalam darah
(endokrin), misalnya kalenjar tiroid atau kalenjar adrenalin.(Koes Irianto,
2013)
Ekskresi
merupakan proses pengeluaran zat-zat buangan dari tubuh melalui jaringan
epitel, misalnya di ginjal dan kalenjar keringat. Bagian dari fungsi ekskresi
adalah transportasi zat-zat buangan, air, dan zat terlarut dari dalam tubuh
keluar tubuh.(Campbell, 2004)
Jaringan epitel umumnya
digolongkan berdasarkan(Koes Irianto, 2013):
a.
Bentuk sel dilapisan atas maupun lapisan
luarnya,
b.
Susunan sel dan jumlah lapisan selnya, dan
fungsinya.
Berdasarkan bentuk sel,
jaringan epitel dapat dibedakan menjadi (Koes Irianto, 2013):
1.
Epitel
pipih (squamous epithelium)
Sesuai
dengan namanya epitel ini berbentuk pipih seperti lembaran, sitoplasma sel
jernih, inti sel berbentuk bulat, dan terletak dipusat. Jika dilihat dari atas
permukaan selnya tampak tidak teratur. Sel epitel pipih terdapat pada tempat
yang memiliki selubung yang bersifat permiabel untuk lewatnya molekul dan
ion-ion terlarut. Contohnya terletak pada kapiler darah dan alveoulus paru-paru
selaput perut.
Gambar:
Epitel pipih (squamous epithelium)
2.
Epitel kubus (cuboid ephitelium)
Epitel
ini berbentuk kubus , jika dilihat dari atas, permukaan selnya tampak lebih
kecil dan teratur dari pada sel epitel pipih, sitoplasma sel dapat jernih
ataupun berbutir-butir, inti selnya bulat, besar dan terletak ditengah,
permukaan bebas epitel berbentuk poligonal dan sel-selnya saling berdekatan
seperti rumah tawon, sel kubus ada yang mengandung mikrovili pada permukaan
bebasnya. Cobtohnya epitel kubus pada saluran ginjal. Mikrovili adalah
penonjolan permukaan sel yang berbentuk seperti jari tipis yang berfungsi untuk
memperluas permukaan menabsorbsi substansi tertentu.
Gambar: epitel kubus (cuboid ephitelium)
3.
Epitel silindris (columnar ephitellium)
Sel
epitel ini berbentuk silindris, sitoplasmanya jernih atau mengandung
butiran-butiran berupa tetesan kecil atau tetesan besar hasil sekresi didalam
vakuolanya. Intinya berbentuk bulat dan terletak didekat dasar sel, permukaan
bebas epitel ini tersusun atas suatu membran plasma yang licin karena tertutup
oleh sekresi lendir yang tipis atau tebal, epitel ini pada umumnya membran
mikrovili atau silia. Terletak pada mukosa usus dan saluran pernafasan.(D.A.Pratiwi
: 2004)
Gambar:
epitel silindris(columnar ephitellium)
Menurut (Koes Irianto,
2013) jaringan epitel jika ditinjau dari susunan selnya dibedakan menjadi:
1.
Epitel selapis, antara lain
a)
epitel pipih selapis
terdiri
atas selapis sel berbentuk pipih, sitoplasma sel jernih, inti sel berbentuk
bulat, dan terletak dipusat. Jika dilihat dari atas permukaan selnya tampak
tidak teratur. Sel epitel pipih terdapat pada tempat yang memiliki selubung
yang bersifat permiabel untuk lewatnya molekul dan ion-ion terlarut. Epitel ini
terdapat pada mukosa pembuluh darah, pleura, perikardium, dan pembuluh limfa,
berperan dalam proses difusi O₂ maupun CO₂ serta filtrasi
darah pada pembentukan urine.
c
|
b
|
a
|
Gambar:
epitel pipih selapis, a. Sitoplasma sel, b. Inti sel terletak dipusat sel, c.
Ukuran sel tidak teratur.
b)
epitel silindris selapis
terdiri
atas selapis sel yang berbentuk memanjang, Berperan utama dalam absorpsi dan
sekresi, dan diselingi oleh suatu sel goblet yang menghasilkan lendir. Pada
lambung, sel goblet disebut sel parietal, dan menghasilkan HCl untuk mencerna
makanan. Contoh: epitel lambung, usus halus, dan bagian saluran pencernaan
lainnya.
d
|
c
|
a
|
b
|
Gambar:
epitel silindris selapis, a. Permkaan sel, b. Sel goblet, c. Inti sel, d.
Bentuk sel memanjang.
c)
epitel
kubus selapis
terdiri
atas satu lapis sel yang berbentuk kubus, jika dilihat dari atas, permukaan selnya
tampak lebih kecil dan teratur dari pada sel epitel pipih, sitoplasma sel dapat
jernih ataupun berbutir-butir, inti selnya bulat, besar dan terletak ditengah,
permukaan bebas epitel berbentuk poligonal dan sel-selnya saling berdekatan
seperti rumah tawon, sel kubus ada yang mengandung mikrovili pada permukaan
bebasnya. Terdapat pada kalenjar ludah,kalenjar keringat, dan pada saluran
ginjal yang berperan untuk sekresi dan absorbsi.
b
|
c
|
a
|
Gambar:
epitel kubus selapis, a. Sel menyerupai sarang lebah, b. Inti sel, c.
Sitoplasma sel tampak jernih.
2. Epitel berlapis banyak, antara lain:
a)
epitel pipih berlapis banyak
terdiri
atas banyak lapis sel-sel dan lapisan bagian luarnya dibentuk oleh sel-sel
berbentuk pipih, inti sel berbentuk
bulat, dan terletak dipusat, Berfungsi
sebagai perlindungan dari luar tubuh dan mudah melakukan regenerasi, Contoh:
epitel kulit, mulut, esofagus dan vagina.
c
|
b
|
a
|
Gambar:
epitel pipih berlapis banyak, a.lapisan luar, b. Sel tersusun dari banyak sel
pipih, intisel berbentuk bulat dan terletak ditengah sel.
b)
epitel silindris berlapis banyak
terdiri
dari banyak lapis sel-sel, dan lapisan bagian luar dibentuk oleh sel-sel yang
berbentuk silindris, sitoplasmanya jernih atau mengandung butiran-butiran
berupa tetesan kecil atau tetesan besar hasil sekresi didalam vakuolanya.
Intinya berbentuk bulat dan terletak didekat dasar sel, permukaan bebas epitel
ini tersusun atas suatu membran plasma, misalnya terdapat pada peralihan epitel
orofaring ke laring, forniks konjungtiva, kalenjar ludah, dan pada uretra pars
kavernosa, jaringan silindris berlapis banyak berfungsi dalam sekresi dan
sebagai pelindung.
c
|
b
|
a
|
Gambar:
epitel silindris bersel banyak, a. Lapisan bagian dalam disusun sel bulat, b.
Inti sel terletak ditenga dengan sitoplasma yang jernih, d. Lapisan luar
disusun sel silindris.
c)
epitel kubus berlapis banyak
epitel
berlapis dengan sel-sel permukaaanya berbentuk kubus, sitoplasma sel dapat
jernih ataupun berbutir-butir, inti selnya bulat, besar dan terletak ditengah,
permukaan bebas epitel berbentuk poligonal dan sel-selnya saling berdekatan
seperti sarang lebah. Misalnya terdapat pada duktus eksekretorius glandula
sudorifera, epitelium folikel ovarium, permukaan ovarium, testis, kalenjar
keringat, jaringan ini banyak berfungsi dalam sekresi dan adsorbsi, serta
melindungi dari gesekan dan pengelupasan.
c
|
b
|
a
|
Gambar:
epitel kubus berlapis banyak, a. Sel permukaan berbentuk kubus, b.intisel bulat
sitoplasmanya tampak jernih, c. Bentuk sel menyerupai sarng lebah poligonal.
d)
epitel transisional
epitel
berlapis yang sel-sel permukaanya tidak dapat digolongkan berdasarkan
bentuknya, karena berubah saat jaringanya menggelembung, biasanya membran
dasarnya tidak jelas, Bentuknya dapat berubah-ubah dengan cara mengembang dan
mengempis, dan bersifat impermeabel. Contoh: epitel pada kandung kemih, ureter,
uretra, dan tubulus ginjal.
c
|
d
|
b
|
a
|
Gambar:
epitel transisional, a. Permukaan sel, b. Inti sel, c. Sitoplasma d. Bentuk sel
lonjong tapi bisa berubah.
e)
epitel kalenjar.
Epitel
kalenjar digunakan untuk pembuatan, penyimpanan dan sekresi zat-zat kimia.
Semua kalenjar secara embriologis berasal dari epitel, dua macam kalenjar utama adalah kalenjar
endokrin dan kalenjar eksokrin. Kalenjar endokrin mempunyai sel-sel sekresi yang khas, tetapi
tidak mempunyai saluran,sekresi kalenjar endokrin (hormon) dilepaskan secar
langsungmasuk dalam sinusoid yang berdekatan yang memberikan sekresinya langsung
masuk kedalam kapiler-kapiler darah yang diangkut dengan cepat oleh aliran
darah ke sel yang dituju.
c
|
b
|
a
|
Gambar: Kelenjar
endokrin pada kelenjar tiroid, a. Sel berbentuk bulat, b. Sitoplasma tampak
jernih, c. Inti sel tepusat ditengah sel.
c
|
b
|
a
|
Gambar:
Kelenjar eksokrin pada kelenjar keringat, a.sel bentuk bulat, b. Intisel
ditengah sel dengan sitoplasma tampak jernih, c. Sel berbentuk tabung.
Pada permukaan luar
sel-sel epitel jaringan ikat epitel kadang ditemukan beberapa bentuk khusus(Koes
Irianto, 2013) misalnya:
1.
Mikrovili
Mikrovili
adalah tonjolan sitoplasma yang berbentuk silindris, pada permukaan bebas suatu
sel epitel dapat ditemukan kira-kira 2000 mikrovili yang masing-masing
panjangnya 0.5 mikron. Didalam mikrovili terdapat tonofibril, mikrofili ini
berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan.
2.
Kinosilia atau silia
Kinosilia
adalah tonjolan yang berbentuk rambut yang halus dan bersifat motil, tonolan
silia ini tertanam dalam suatu bangunan
khusu sitoplasma, berukuran panjang 5-10 mikron.dapat bergerak kedepan dan
kebelakang.
3.
Sterkosilia
Sterkosilia
adalah mikrovili yang panjang, bentuk sterkosilia terdapat paada permukaan
epitel duktus eferens dan duktus epididimis. Fungsi epitel yang mengatur duktus
tersebut ialah mengatur keadaan lingkungan dimana spermatozoa mengalami
pematangan.
4.
Krusta
Krusta
adalah bentuk bangunan padat sitoplasma yang tidak jelas batasnya dengan
sitoplasma sisa. Fungsi krista ini berfungsi melindungi epitel
5.
Kutikula
Kutikula
adalah substansi yang dihasilkan oleh sel epitel, sitoplasmanya
terpisah,terdapat diluar sel. Kutikula terdapat pada kapsula lentis yang
terdapat pada lensa mata.
Daftar
Pustaka
Campbell, N.A. 2004. Biology 4th Edition. Benyamin Cumming Publishing Company, Inc,
Redwood City.
D.A. Pratiwi. 2004. Jaringan Epitel. Jakarta: Erlangga.
Koes Irianto. 2013. Anatomi dan Fisiologi Manusia
.
No comments:
Post a Comment