nasihat today

وَمَا أَصَابَكُم مِّن مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ
“Dan musibah apapun yang menimpamu, maka itu adalah akibat dari ulah tanganmu sendiri.” (As Syura 30).

Wednesday, 3 February 2016

bahan ajar jaringan tulang



STRUKTUR HEWAN
JARINGAN TULANG




DOSEN PEMBIMBING: Dr.SUPIANA DIAN.M,Kes.
OLEH : ALI MUSTOFA
2013-A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE (UNIROW) TUBAN
Jalan raya manuggal no.61 tuban.Telp.(0356)322233
2015
Jaringan Tulang
Menurut (Katrin Roosita, 2014) jaringan tulang terdiri atas 2 macam jaringan yaitu jaringan tulang padat dan jaringan tulang berongga. tulang adalah Jaringan terkeras dari semua jaringan tubuh. tulang Mengandung garam fosfat dan berfungsi Membina rangka.
1. Jaringan Tulang Padat (Compact/Dense bone):
Bersifat padat, keras, fungsi : melindungi bagian dalam tulang.  Tersusun atas osteon (H): unit berstruktur silindris. Sub unit osteon osteocyte (I) terletak dalam rongga yang disebut lacunae. Pada pusat osteon terdapat saluran yang berisi pembuluh pusat atau “the central canal = haversian canal (E)”. Lapisan matrix tulang disebut Lamellae (J, K, L).


2. Jaringan Tulang Berongga (SPONGY bone):
Terdapat pada bagian dalam tulang padat sangat porous (struktur berpori) .Tidak memiliki osteon, tapi memiliki matrix tulang. Tersusun atas struktur yang tidak beraturan: trabeculae (B), rongganya terisi dengan sum-sum tulang (red marrow) & pembuluh darah. Pembuluh darah terhubung dengan Volkman's & haversian canals (E dan F).
Tulang merupakan salah satu jaringan terkeras dalam tubuh ( Tri Harjana, 2012)  , fungsi jaringan tulang adalah :
(a).menahan tekanan
(b).sebagai unsur utama kerangka tubuh
(c). menyokong struktur-struktur berotot
(d). melindungi organ penting / vital
(e). membentuk sel darah pada sumsum tulang aktif
(f). tuas untuk melipatgandakan kontraksi otot rangka
(g). untuk lokomosio
(h). deposit kalsium
(i). Sifat plastis tulang bisa untuk intervensi ortodontik bagi keperluan medis dan estetika
Struktur umum jaringan tualng terdiri dari matrik tulang, bahan intrasel yang mengalami kalsifikasi,(Katrin Roosita, 2014) osteosit (sel tulang) yang terdapat dalam lakuna (rongga) pada matrik, osteoblas yang berperan untuk sintesis bahan organik matrik tulang merupakan serabut kolagen dan glikoprotein dan osteoklas merupakan sel raksasa yang berperan untuk perombakan matrik tualng dan perubahan bentuk jaringan tulang.
A. Osteoblas
Adalah bentuk sel tulang muda, fungsi penting dari sel ini adalah untuk sintesis bahan organik matrik tulang yaitu serabut kolagen dan glikoprotein. Bila aktif mensintesis osteoblas menunjukkan sel yang berbentuk kuboid, mempunyai sitoplasma basofilik, mempunyai prosesus sitoplasmik yang memungkinkan berhubungan dengan osteoblas lain/ disekitarnya,retikulum endoplasmik granuler dan aparatus golgi yang berkembang dengan baik. Mereka adalah molekul yang mempunyai polarisasi, pengeluaran molekul yang disentesis melalui permukaan sel yang berhubungan dengan matrik tulang, nukleus besar dan bulat, mempunyai kromatin halus yang tersebar terutama pada sisi sel yang jauh dari matrik. Osteoblas dikelilingi matrik yang baru disintesis dikenal dengan osteoklas
osteoklas
osteoblas
esteositt
matrik tulang
mesenchym
osteosit
Gambar  : Gambar skematis osifikasi intramembranosa
http://academic.kellogg.edu
B. Osteosit
Osteosit adalah sel-sel tulang yang matur yang terbungkus dalam lapisan-lapisan matrik tulang yang telah mengalami mineralisasi, osteosit mempunyai juluran filopodial yang menggandengkan dengan sel tulang lain saluran filopodial ini (kanalikuli) memungkinkan difusi nutrisi dari kapiler terdekat menuju osteosit-osteosit yang jauh, fenomena ini bisa mendukung nutrisi bagi kira-kira 15 rantai lingkaran / lamela osteosit. Osteosit lebih kecil dibanding osteoblas, mempunyai retikulum endoplasmik dan aparatus golgi jauh lebih sedikit dibanding osteoblas serta kromatin inti yang lebih padat, mempunyai fungsi memelihara matrik tulang. Osteosit dan osteoblast diketahui mempunyai kalsium fosfat yang berikatan dengan protein atau glikoprotein, suatu indikasi kemampuan untuk melakukan kalsifikasi matrik.
sement
lakuna
lamela
kanal hervensial
Gambar  : osteosit dan sebagian sistem Haversi, terlihat kanalikuli saluran antar osteosit www.zoology.ubc.ca

C. Matrik tulang
Matrik tulang bahan anorganik utama dalam matrik tulang adalah kalsium dan fosfor, keduanya membentuk kristal hidroksiapatit yang terletak di samping fibril kolagen dan dikelilingi zat dasar amorf. Ion-ion permukaan hidroksiapatit terhidrasi dan satu lapisan air dan ion terbentuk disekitar kristas tersebut lapisan ini disebut kulit hidrasi / hydration shell yang mempermudah pertukaran ion diantara kristal tersebut dan cairan tubuh. Adapun bahan organik matrik tulang adalah dominan serabut kolagen, dan zat dasar amorf yang mengandung glikoaminoglikan yang berhubungan dengan protein. Glikoaminoglikan tulang adalah : kondroitin 4- sulfat, kondroitin- 6 sulfat dan keratan sulfat, hubungan hidroksiapatit dengan serabut kolagen berhubungan dengan kekuatan dan resistensi yang merupakan ciri pokok ulang.

D. Periosteum dan endoosteum
Permukaan dalam dan luar jaringan tulang dilapisi oleh endoosteum dan periosteum, suatu jaringan ikat yang penting bagi jaringan tulang, keduanya vaskuler dan mempunyai sel dengan morfologi fibroblas yang berdiferensiasi menjadi osteoblas (Katrin Roosita, 2014)  yang memegang peranan dalam pertumbuhan dan perbaikan jaringan tulang dan menjaga suplai nutrisi bagi sel-sel tulang dari keberadaanya yang vaskuler, perbaikan kerusakan tulang akan dilakukan oleh diferensiasi sel-sel di periosteum dan endoosteum menjadi sel-sel tulang baru
1.      Osifikasi intramembran
Osifikasi jenis ini menjadi sumber penulangan bagi tulang pipih, tulang-tulang penyusun tengkorak, juga penebalan pada tulang panjang. Terjadi penulangan di daerah jaringan penyambung dimana terjadi diferensiasi sel seperti fibroblas menjadi osteoblas yang kemudian akanmensintesi matrik tulang yang kemudian mengalami kalsifikasi kemudian menaji osteosit dan tumbuh jaringan tulang
jaingan tulang primer
tulang blastema
mesenkim
Gambar  : Permulaan osifikasi intramembranosa
http://academic.kellogg.edu
2.      osifikasi endokondral
terjadi pada tulang rawan hialin, jenis osifikasi ini terjadi pada tulang pendek dan panjang, peristiwa ini melalaui 2 tahap antar lain:
·         adanya hipertopri kondrosit tulang rawan hialin, diikuti kematian sel-sel tulang rawan hialin, yang menhasilkan lakuna-lakuna yang meluas diikuti kerusakan matriks tulang rawan.
·         kehadiran kapiler membawa benih osteoblas didaerah kematian  matriks tulang rawan itu, osteoblas akan segera mensintesis matriks yang akan mengalami kalsifikasi , pertumbuhan ini melibatkan banyak osteoblas,menyebabkan gangguan transpor nutrisi bagi sel-sel kondrosit tulang rawan yang akan menyebabkan  semakin meluasnya kematian tulang rawan dan sebaliknya semakin tumbuh jaringan tulang.
Tulang Rawan (kartilago)
Tulang rawan merupakan sejenis jaringan penyambung di mana bahan interselnya mempunyai konsistensi keras, meskipun jaringan ini kurang resisten terhadap tekanan dibanding jaringan tulang keras( Katrin Roosita, 2014).. Fungsi tulang rawan adalah : menyokong jaringan lunak, karena permukaan yang halus tulang rawan memberi permukaan pada persendian, sehingga memudahkan pergeseran permukaan persendian , juga penting untuk pertumbuhan tulang panjang, menjadi rangka bagi kehidupan prenatus Sifat-sifat fisiologi tulang rawan terutama tergantung dari sifat fisikokimia matriknya yang mengandung kolagen dan atau elastis yang berhubungan dengan glikoaminoglikan, konsistensi dari kebanyakan tulang rawan terutama tergantung dari glikoaminoglikan yang molekul-molekulnya rupanya bergabung dengan elektrostatik dengan kolagen yang ada dalam matrik tulang rawan tersebut. Tulang rawan dengan kebutuhan tekanan dan beban berat akan lebih banyak mengandung serabut kolagen dibanding elastis, sebaliknya tulang rawan yang tidak mendapat tekanan tetapi memerlukan elastisitas , lebih banyak mengandung serabut elastis dibanding kolagen.Ada 3 jenis tualng rawan : tulang rawan hialin, elastis dan fibrosa

1. Tulang Rawan Hialin
Matriksnya memiiki serat kolagen yang tersebar dalam bentuk anyaman halus dan rapat. Tulang rawan hialin bening seperti kaca, terdapat pada saluran pernapasan (trakea, laring, bronkus), ujung hidung, persambungan tulang rusuk, dan rangka pada fetus. berfungsi: pergerakan sendi dan memberi bentuk (penyokong).

2. Tulang Rawan Elastik
Struktur: susunan polikondrium, matriks, sel dan lacuna tulang rawan elastik mirip tulang rawan hialin, namun seratnya tidak tersebar dan nyata seperti pada tulang rawan hialin, tulang rawan elastic terdapat pada epiglottis dan bagian luar telinga. berfungsi: bersifat elastis namun dapat mempertahankan bentuk (struktur) organ.

3. Tulang Rawan Fibrosa (Fibrokartilago) / Serat
Matriksnya mengandung serabut kolagen kasar dan tidak teratur; paling kuat (liat), terletak di perlekatan ligamen, sambungan tulang belakang, dan simfisis pubis. Sifat khas dari tulang rawan ini adalah lakuna – lakunanya bulat atau bulat telur dan berisi sel – sel (kondrosit).berfungsi: struktur pendukung/pengikat untuk memperkuat struktur organ




DAFTAR PUSTAKA
Katrin Roosita, 2014. Stuktur Mikroskopik Tulang Dan Sistem Skeletal. Yogyakarta: Gadjah Mada Univercity Press
Tri Harjani, 2012. Histologi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta Press.

No comments:

Post a Comment