LAPORAN
PRAKTIKUM
JARINGAN
TULANG
DOSEN
PEMBIMBING: Dr.SUPIANA DIAN.M,Kes.
OLEH
: ALI MUSTOFA
2013-A
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
PGRI RONGGOLAWE (UNIROW) TUBAN
Jalan raya manuggal no.61 tuban.Telp.(0356)322233
2015
A. Tujuan
Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah
untuk mengamati preparat awetan elastica cartilago.
B. Landasan
Teori
Ciri khas dari jaringan ikat adalah
mempunyai komponen seluler yang sedikit bila dibandingkan dengan substansi
interselulernya. Pada jaringan ikat dikenal ada tiga macam serabut, yaitu
serabut kolagen, serbut elastic, dan serabut retikuler. Serabut-serabut
tersebut terendam didalam cairan interselluler. Elemen selulernya sangat
bervariasi. Sel-selnya dapat berupa fibroblast, fibrosit, megrofag, dan
sebagainya (Gunawijaya, 1994 : 151).
Secara umum, jaringan penyokong terdiri atas dua jenis
yaitu tulang rawan dan tulang sejati. Tulang rawan dan tulang merupakan
jaringan ikat khusus dan seperti halnya semua jaringan ikat terdiri atas unsur
sel, serabut dan substansi dasar. Seperti jaringan ikat lain, rawan berkembang
dari jaringan masenkim yang diturunkan dari mesoderm embrional. Tulang rawan
tidak mengandung pembuluh darah, pembuluh limfa, dan pembuluh saraf. Karena
tidak mengandung pembuluh darah maka makanannya harus mencapai sel-sel melalui
difusi dari kapiler dalam jaringan penyambung di dekatnya atau melalui cairan Synovial
dari cavum sendi (George, 1999 : 42)
Tulang merupakan jaringan terkeras dalam tubuh manusia
yang berfungsi menyusun kerangka tubuh manusia, menyokong
struktur-struktur berdaging dan melindungi system tuas yang melipat gandakan
kekuatan selama kontraksi otot rangka dan mengubahnya menjadi gerakan tubuh.
Tulang mulai terbentuk sejak bayi dalam kandungan,
berlangsung terus sampai dekade kedua dalam susunan yang teratur. Pertumbuhan
tulang selengkapnya terbentuk pada umur lebih kurang 30 tahun. Setelah itu ada
juga perubahan yang disebut Remodelling. Tulang merupakan Reservoir
terbesar dari kalsium dan fosfat.
99% kalsium terdapat di tulang (1000 gram) dari jumlah kalsium tubuh, sedangkan
fosfat dalam tulang mencapai 90% dari fosfat dalam tubuh. Dari segi bentuk,
tulang dapat dibagi menjadi: tulang pipa (seperti tulang hasta dan tibia), tulang pipih (seperti tulang rusuk, tulang dada), dan tulang pendek (tulang-tulang telapak tangan,
pergelangan tangan). Menurut letaknya tulang dibagi dua, yaitu: Tengkorak
(bagian kepala), dan rangka badan (Hala, 2001 : 83)
Matriks jaringan tulang rawan
terdiri atas kondrin, yaitu zat jernih seperti kanji yang terbuat dari
mukopolisakarida dan fosfat. Oleh karena itu, sel tulang rawan disebut
kondrosit. Kondrosit berfungsi mensintesis dan mempertahankan matriks yang
mengandung serabut kolagen, serabut elastis, dan serabut fibrosa. Kondrin
dihasilkan oleh sel kondroblast yang terletak pada lakuna. Tulang rawan selalu
terbungkus oleh membran Perikondrium karena masih bersifat lunak.
Jaringan tulang rawan pada anak berasal dari jaringan ikat embrional
(mesenkim), sedangkan pada orang dewasa dibentuk oleh selaput rawan atau
fibrosa tipis yang dinamakan Perikondrium. Pada stadium embrio, rangka
hewan mamalia terdiri atas kartilago (tulang rawan). Pada perkembangan
selanjutnya, sebagian mengalami osifikasi (mengeras) menjadi tulang keras dan
hanya sebagian kecil yang tersisa pada stadium dewasa. Misalnya pada daun
telinga, hidung, serta antar ruas tulang belakang dan tulang dada (Ahmad, 2011)
C. Metode
Praktikum
1.
Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan
praktikum ini adalah sebagai berikut:
Hari/Tanggal : senin/18 mei
2015
Pukul
: 07.30-09.00 WIB
Tempat
: Laboratorium Biologi Universitas Pgri Ronggolawe Tuban
2.
Alat dan
Bahan
a.
Alat
Adapun alat
yang digunakan pada percobaan tersebut adalah mikroskop binokuler, lembar kerja
, kamera, bolt poin.
b.
Bahan
Adapun bahan
yang digunakan pada percobaan tersebut adalah , kaca preparat awetan elastica
cartilago
3.
Cara kerja
Adapun cara kerja pada percobaan
tersebut adalah sebagai berikut:
a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b. Mengamati bahan kaca preparat
awetan elastica cartilago dibawah
mikroskop.
c. Menggambar hasil pengamatan dan memperhatikan perbesaran yang digunakan,
mewarnai dan memberi keterangan.
d. Membersihkan meja praktikum sebelum meninggalkan laboratorium.
D. Hasil dan Pembahasan
1. Hasil Pengamatan
preparat awetan elastica cartilago
perbesaran 10x
serabut elastin
|
serabut kuning
|
kondroblas
|
gambar
: elastica cartilago perbesaran 4/0.10
serat elastin
|
Serabut kuning
|
Kondrosit
|
Kondroblas
|
Matriks
|
gambar:
preparata elastica cartilago perbesaran 40/0.65
E. PEMBAHASAN
Elastica cartilago adalah
sejenis tulang rawan berwarna kuning karena banyak mengandung serat elastic.
Pada tulang ini terdapat serat kolagen yang lebih kenyal daripada tulang rawan
jenis lain. Tulang rawan elastik contohnya terdapat pada telinga luar (daun
telinga), katup napas, saluran eustachius dan beberapa keping tulang rawan yang
membentuk jakun dan cabang tenggorokan.
Matriks rawan elastik
mengandung serat elastin, dan sedikit sekali serabut kolagen. Seperti halnya
rawan hyaline, rawan elastin juga mampunyai periondrium. Pada rawan elastin
jarang terjadi proses kalsifikasi (pengendapan garam-garam kapur) seperti
sering terjadi pada rawan hyalin.
Struktur: susunan polikondrium, matriks, sel dan lacuna
tulang rawan elastik mirip tulang rawan hialin, namun seratnya tidak tersebar
dan nyata seperti pada tulang rawan hialin, tulang rawan elastic terdapat pada
epiglottis dan bagian luar telinga. berfungsi: bersifat elastis namun dapat
mempertahankan bentuk (struktur) organ.
F.
PENUTUP
Elastica cartilago adalah
sejenis tulang rawan berwarna kuning karena banyak mengandung serat elastic, Matriks
rawan elastik mengandung serat elastin, dan sedikit sekali serabut kolagen. Struktur: susunan polikondrium,
matriks, sel dan lacuna tulang rawan elastik mirip tulang rawan hialin, namun
seratnya tidak tersebar dan nyata seperti pada tulang rawan hialin, tulang
rawan elastic terdapat pada epiglottis dan bagian luar telinga. berfungsi:
bersifat elastis namun dapat mempertahankan bentuk (struktur) organ. contohnya terdapat pada telinga luar (daun telinga), katup napas, saluran
eustachius dan beberapa keping tulang rawan yang membentuk jakun dan cabang tenggorokan.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad. Jaringan Ikat Padat. http://www. artikelbagus.
com/2011/11/jaringan-ikat-pada-hewan. html (18 Mei 2013).
George, Fried H. Teori dan Soal-Soal. Jakarta: Erlangga, 1999.
Gunawijaya, Arifin. Teks Histologi. Jakarta: Binapura Aksara,
1994.
Hala, Yusminah. Biologi Umum Dua.
Makassar: Alauddin Press, 2001.
Kenapa harus ada tulisan hitam kak, nggak kebaca jadinya
ReplyDelete