STRUKTUR
HEWAN
JARINGAN
OTOT
DOSEN
PEMBIMBING:
Dr.SUPIANA
DIAN N.M,Kes.
OLEH
: ALI MUSTHOFA
2013-A
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
PGRI RONGGOLAWE (UNIROW) TUBAN
Jalan raya manuggal no.61 tuban.Telp.(0356)322233
2015
A.
JARINGAN OTOT
Jaringan
otot merupakan jaringan yang mampu menunjukan kerja mekanis dengan jalan
memendek atau berkontraksi, sel-sel otot bentuknya panjang-panjang serta
langsing. Oleh karena itu, sel-sel otot sering pula disebut serat otot.
Sitoplasma sel otot disebut sarkoplasma dan membran dinding sel disebut
sarkolema. Pada pengamatan teliti dengan mikroskop terhadap sarkoplasma, dekat
inti sel terhadap mitokondria halus, bangunan-bangunan tubular, granular
endoplasmik retikulum dan kelompok-kelompok ribosom.aparatus golgi ditemukan
dekat salah satu ujung inti. Dalam sarkoplasma terhadap berkas-berkas halus
yang berjalan sejajar membentuk miofibril yang tidak sama besar. Setiap
miofibril terdiri atas beberapa miofilamen dan tiap-tiap mifilamen terdiri dari
molekul-molekul protein. Pada waktu tot melakukan relaksasi , ditemukan
miofilamen halus yang tersusun dalam berkas, besar tiap berkas bermacam-macam.
Dibagian lain yerdapata miofilamen kasar yang sejajar dengan sumsum panjang.(Koes
Irianto, 2013).
Pada
waktu otot berkontraksi terlihat miofilamen halus terdapat diantara miofilamen
kasar. aktin dan trombomiosin merupakan protein yang membentuk miofialmen halus
sedangkan miosin merupakan protein yang membentuk mikrofilamen kasar.
gambaran-gambaran yang terlihat dalam mikroskop ternyatat disebsbkan oleh
susunan miofilamenya. (Koes Irianto, 2013).
Jaringan
otot bertanggung jawab untuk gerakan tubuh , sel otot berasal dari lapisan
mesoderm, dan differensiasinya terutama terjadi karena proses pemanjangan
secara berangsur-angsur dan bersamaan terjadi proses sintesis filamen dalam
sitoplasma sel tersebut.( Tri Harjana, 2011)
Jaringan
otot (muscle tissue) terdiri atas sel-sel yang disebut serabut otot, yang mampu
berkontraksi ketika dirangsang oleh implus saraf. Tersusun dalam susunan
parallel didalam sitoplasma, serabut otot adalah sejumlah besar mikrofilamen
yang terbuat dari protein kontraktil aktin dan myosin. Otot adalah jaringan
yang paling banyak terdapat pada sebagian besar hewan, dan kontraksi otot
merupakan bagian besar dari kerja seluler yang memerlukan energi dalam suatu
hewan yang aktif (Campbell, 2010).
Menurut
(Koes Irianto, 2013) secara fungsional otot dibagi atas dua kelompok:
1. Otot
yang ada dibawah pengaruh kehendak kita
2. Otot
yang ada diluar kehendak kita
Menurut
(Koes Irianto, 2013) secara histologis otot terbagi atas tiga kelompok:
1. Otot
bercorak atau otot seran lintang (otot rangka)
Otot bercorak atau otot lurik umumnya lebih pendek
dari jaringan otot. Panjang sel bervariasi anatara 3-4 cm. Pada otot bercorak
terdapat suatu bagian yang disebut sarkolema. Sarkolema adalah nama lain
dinding sel otot. Kontraksi otot lurik dibawah kesadaran sehingga disebut otot
volunter. Selnya dipersarafi oleh sistem saraf pusat. Kontraksi otot lurik
cepat dan kuat serta dapat menimbulkan kelelahan.
Sebagian besar otot lurik membentuk otot rangka yang
umumnya dinamakan daging. Juga diketemukan pada sekat rongga badan ( diafragma
) yang pentin untuk gerakan pernafasan. Otot lurik yang membentuk lembaran
tipis diketemukan dibawah kulit terutama di wajah, sekitar mulut, dan kelopak
mata. Lidahpun terbentuk dari susunan jaringan otot lurik.
endomisium
|
epimisium
|
perimisium
|
Pembuluh darah
|
tulang
|
perimisium
|
Gambar:
otot lurik yang ada dilengan manusia dan irisan melintang otot lurik
Jika dilihat dibawah mikroskop tampak seperti pita
panjang yang mempunyai banyak sel, dan terletak dibagian tepi sel. Sebenarnya
pita otot ini merupakan persekutuan sel-sel otot tunggal. Disepanjang pita otot
tampak gambaran garis-garis melintang gelap (anisotrop) dan terang (isotrop)
yang disebabkan karena perbedaan sifat optik serat-serat halus yang tersusun
memanjang dalam sel otot. Serat-serat halus hanya tampak dengan mikroskop
elektron yang dapat memperbesar ratusa kali.
Beberapa pita
membentuk berkas-berkas yang dibungkus oleh selaput tipis jaringan pengkat.
Berkas-berkas otot tersebut digabung menjadi berkas yang lebih besar oleh
pembungkus jaringan pengikat yang lebih tebal. Perhatikan daging sapi yang
masih mempunyai selaput putih, itulah gabungan berkas-berkas serat otot dengan
pembungkus jaringan pengikatnya.
sitoplasma
|
anisotrop
|
isotrop
|
Inti sel
|
Gambar:
jaringan otot lurik yang diamati di mikroskop
(praktikum
jaringan otot 04 Mei 2015)
sarkolema
|
Inti sel
|
Serat otot
|
Goresan otot
|
anisotrop
|
isotrop
|
Gambar:
jaringan otot lurik
(http://www.ericbio.wordpress.com/)
2. Otot
polos (ada diluar pengaruh kehendak kita)
Otot-otot polos terdiri atas sel-sel berbentuk seperti
gelendong yang panjangnya 30-2000 milimikron. Inti sel jumlahnya satu dan
terletak dibagian tengah. Kontraksinya tidak menurut kehendak, disebut otot
involunter. Reaksinya lambat dan selnya diopersarafi oleh sistem saraf otonom.
Aktifitas otot polos tidak menimbulkan kelelahan meskipun dalam jangka waktu
yang lama. Untuk berkontraksi, otot polos memrlukan waktu antara 3 detik sampai
3 menit. Menurut (Yusminah Hala, 2011) Otot
polos terdiri dari kumpulan sel fusiformis, yang di dalam mikroskop cahaya
tidak memperlihatkan garis melintang sebagai bentu bundar kecil (5-10 µm Setiap
sel memiliki suatu nukleus pipih yang khas terletak di bagian sentral.
Otot polos terdapat pada alat-alat dalam seperti pada
dinding saluran pencernaan, dinding rahim, dinding air kandung kemih, dan
dinding pembulu darah. Otot polos juga terdapat pada kulit, yaitu yang melekat
pada kar rambut sehingga sewaktu-waktu rambut dapat berdiri tegak.
sitoplasma
|
sarkoplasma
|
endomisium
|
Serat otot
|
Inti sel (nukleus)
|
Gambar:
otot polos yang diamati di miktoskop
(Gambar
praktikum jaringan otot 04 mei 2015)
nukleus
|
endomisiumm
|
mukosa
|
iRisan sirkular usus halus
|
Irisan memebujur
usus halus
|
Gambar
: a.letak otot polos yang terletak di usus halus, b.potongan membujur usus
halus, c. Gambar irisan melintang usus halus.
3. Otot
jantung (ada diluar pengaruh kehendak kita)
Otot jantung secara struktural menyerupai otot lurik.
Kontraksinya diluar kehendak kita dan reaksinya lambat terhadap rangsangan.
Jenis otot ini hanya diketemukan pada dinding jantung yang selalu mengerut dan
mengendur secara teratur. Otot jatung terdiri atas serabut otot yang bercabang
dan saling berhubungan satu sama lain. Serabut-serabutnya merupakan rangkaian
sel-sel tunggal yang berderet-deret dengan ujungnya bertemu pada diskus
interkalaris.
Inti otot jantung berbentuk lonjong. Tipa serabut otot
jantung diselubungioleh jaringan pengikat yang disebut endomisium.
Sitoplasmanya berisi miofibril yang menunjukkan garis-garis melintang sama pada
sel otot. Diskus interkalaris merupakan ciri khusus dari otot jantung yang
dapat dibedakan atas dua bagian, yaitu parstransversalis (bagian yang berjalan
melintanga terhadap serabut otot) dan parslateralis (bagian yang berjalan
sejajar dengan serabut otot). Dengan pengamatan mikroskop elektron ternyata
diskus interklaris ini merupakan batas-batas sel otot yang berdempetan. Dengan
demikian otot jantung bukanlah sinsitium seperti yang disangka semula.
Masing-masing otot bentuk dan susunanya berbeda.
Kira-kira 40% tubuh kita mengandung otot bercorak sedangkan 5-10% adalah
otot-otot polos dan otot jantung. Otot
polos kontraksinya lambat tetapi bertahan lama dengan menggunakan sedikit
energi.
parslateralis
|
parstransversalis
|
Inti sel
|
sitoplasma
|
miofibril
|
Diskus interkalaris
|
Gambar
: jaringan otot jantung yang di amati di mikroskop
(Gambar
hasil praktikum jaringan otot 04 mei 2015)
parslateralis
|
parstransversalis
|
sitoplasma
|
Diskus interkalaris
|
Inti sel
|
Gambar
: jaringan otot jantung yan diamati di mikroskop elektron
Masing-masing otot bentuk dan susunanya berbeda.
Kira-kira 40% tubuh kita mengandung otot bercorak sedangkan 5-10% adalah
otot-otot polos dan otot jantung. Otot
polos kontraksinya lambat tetapi bertahan lama dengan menggunakan sedikit
energi. (Koes Irianto, 2013)
DAFTAR
PUSTAKA
Campbell, N.A. 2010. Biology. Benyamin Cumming Publishing Company, Inc, Redwood City.
http://www.erick.bio.wordpress.com.2013.
Jaringan Otot Pada Manusia.
Harjani, Tri. 2011. Histologi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta
Hala, Yusminah. 2011. Biologi
Umum 2. Makassar: UIN Alauddin Press.
Irianto, Koes. 2013. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Bandung: Alfabeta
No comments:
Post a Comment