nasihat today

وَمَا أَصَابَكُم مِّن مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ
“Dan musibah apapun yang menimpamu, maka itu adalah akibat dari ulah tanganmu sendiri.” (As Syura 30).

Wednesday, 3 February 2016

LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN DARAH



LAPORAN PRAKTIKUM
JARINGAN DARAH




DOSEN PEMBIMBING: Dr.SUPIANA DIAN.M,Kes.
OLEH : ALI MUSTOFA
2013-C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE (UNIROW) TUBAN
Jalan raya manuggal no.61 tuban.Telp.(0356)322233
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Darah adalah cairan jaringan yang dialirkan melalui pembuluh darah. Darah terdiri atas sel-sel merah (sel darah putih dan sel darah merah), trombosit (keping darah),dan plasma darah. Ada beberapa sistem penggolongan darah pada manusia, misalnya sistem ABO dan rhesus (Rh). Dasar penggolongan darah adalah adanya aglutinogen (antigen) di dalam sel darah merah dan aglutinin (antibodi) di dalam plasma (serum). Aglutinogen adalah zat yang digumpalkan dan aglutinin adalah zat yang menggumpalkan.
Dr. Landsteiner merupakan penemu sistem ABO. Dalam sistem ABO, ada tidaknya antigen tipe A dan B di dalam sel darah merah menentukan golongan darah seseorang. Sistem tersebut mengelompokkan darah manusia menjadi empat golongan, yaitu, A, B, AB, dan O . Berdasarkan uraian diatas maka yang melatarbelakangi praktikan ini adalah mengetahui teknik uji golongan darah.
Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian. Bahan interseluler adalah cairan yang disebut plasma dan di dalamnya terdapat unsur-unsur padat, yaitu sel darah. Volume darah secara keseluruhan kira-kira 5 liter. Sekitar 55 persennya adalah cairan, sedangkan 45 persen sisanya terdiri atas sel darah. Angka ini dinyatakan dalam nilai hematokrit atau volume darah yang dipadatkan yang berkisar antara 40 sampai 47.
Sistem penggolongan yang umum dikenal dalam istilah A, B, O, tetapi pada tahun 1990 dan 1901, Dr Landsteiner menemukan antigen (aglutinogen) yang terdapat di dalam sel darah merah dan juga menemukan antibodi (aglutinin) yang terdapat di dalam plasma darah. Atas dasar macam antigen yang ditemukan tersebut.
Fungsi penggolongan darah manusia sangat besar manfaatnya, yaitu untuk transfusi darah dan membantu penyelidikan tindak kriminal. Transfusi darah adalah pemberian darah dari seseorang yang disebut dengan donor. Kepada orang yang memerlukan yang disebut dengan resipien. Dalam proses transfusi darah diusahakan agar aglutinogen pada darah donor tidak berjumpa dengan zat antinya yang terdapat di dalam plasma darah resipien. Pada umumnya transfusi darah dapat dilakukan dalam keadaan sebagai berikut : kecelakaan dan tubuh luka parah, tubuh yang terbakar, penyakit kronis, kekurangan darah yang akut, pada saat tubuh kehilangan banyak darah, misalnya pada waktu operasi (Prawirohartono, 1995).
Penggolongan darah penting dilakukan sebelum transfusi darah karena pencampuran golongan darah yang tidak cocok menyebabkan aglutinasi dan destruksi sel darah merah (Samsuri, 2004).
Untuk menentukan golongan darah pedomannya sebagai berikut:
Genotype
Golongan
Agutinogen
Aglutinin
OO
O
-
anti-A dan anti-B
OA / AA
A
A
anti-B
OB / BB
B
B
anti-A
AB
AB
A dan B
-
Jika darah seseorang yang diuji dicampur dengan serum aglutinin A mengalami penggumpalan, maka kemungkinan golongan darah orang tersebut adalah A atau AB. Jika darah tidak menggumpal, kemungkinan orang tersebut memiliki golongan darah B atau O. Apabila diuji dengan serum aglutinin B terjadi penggumpalan, kemungkinan orang tersebut memiliki golongan darah B atau AB. Akan tetapi jika tidak menggumpal, maka kemungkinan orang tersebut bergolongan darah A atau O.

B.       Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah memenuhi tugas biologi, untuk mengetahui teknik uji golongan darah, untuk mengetahui teknik mengukur tekanan darah, mengukur tekanan darah manusia, untuk menentukan golongan darah, dan Dapat membedakan golongan darah A, B, AB, dan O

BAB II
METODOLOGI PRAKTIKUM
A.      Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis 10 April 2014 pada jam pelajaran ke 3-4 pukul 07.00 - 08.30 WIB di Laboratorium Biology SMA N 1 Kebumen.
B.       Alat dan Bahan
Ø           
1.      Jarum penusuk
2.      Tissue
3.      Alkohol
4.      Anti serum A dan B
5.      kamera
6.      lembar kerja
7.      bolt poin
8.      sampel darah tiap peserta
9.      kertas penggolongan darah
Ø  
C.      Cara Kerja
Ø Menentukan golongan darah
1.    Basahi kapas dengan alcohol 70%, kemudian usapkan ke jari tengah.
2.    Tusuklah jari tengah dengan jarum yang sudah disterilkan.
3.    Teteskan 1 tetes darah ke kertas penggolongan darah dan tempatkan di serum anti-A dan serum antI-B
4.    teteskan anti serum A dan B berdasarkan tempatnya di kertas penggolongan darah
5.    Aduklah ,asing masing tetes tersebut dengan tusuk gigi yang berlainan.
6.    Amatilah yang terjadi pada masig masing tiap tetes yang ada padakertas penggolongan darah.
7.    Untuk mencari golongan darah, gunakan ketentuan sebagai berikut.
No.
Perlakuan
Hasil perlakuan
1
Ditetesi antiserum A
Jika darah menggumpal, maka mempunyai golongan darah A
2
Ditetesi antiserum B
Jika darah menggumpal, maka mempunyai golongan darah B
3
Ditetesi antiserum A dan B
Jika darah menggumpal, maka mempunyai golongan darah AB
4
Ditetesi antiserum A dan B
Jika darah tidak menggumpal, maka mempunyai golongan darah O





BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Ø Golongan darah
No.
Nama
Golongan Darah
1
Ali Musthofa
O
2
Ika Nur Masudiyah
O
3
Iik Nurliatun Nikmah
O
4
Isniar Putri Malyani
AB
5
Ima Rotul Umah
AB
6
Wakhusnul
O


IKA NUR M
WAKHUSNUL
ALI M
IMAROTUL U





IIK NURLIYATUN
ISNIAR PUTRI M







Analisis data dan hasil pengamatan
  1. Golongan darah  = 0 anak
Golongan darah B = 0 anak
Golongan darah AB = 2 anak
Golongan darah O = 4 anak
  1. Proses penentuan golongan darah manusia :
-  Jika setelah ditetesi antiserum A jika darah menggumpal, maka mempunyai golongan darah A.
-        Jika setelah ditetesi antiserum B jika darah menggumpal, maka mempunyai golongan darah B.
-        Jika setelah ditetesi antiserum A dan B jika darah menggumpal, maka mempunyai golongan darah AB.
-        Jika setelah ditetesi antiserum A dan B jika darah tidak menggumpal, maka mempunyai golongan darah O.
3. Fungsi serum anti A dan anti B untuk membuat sel sel darah peka terhadap aglutinasi untuk menentukan golongan darah dalam penentuan golongan darah.
Pada percobaan dilakukan untuk mengetahui golongan darah. Yang dilakukan pertama kali adalah menyiapkan objek glass yang sudah ditetesi alcohol agar tidak terkontaminasi sebagai tempat untuk meletakkan objek yang akan diamati. Darah yang akan diamati didapat melalui melukai ujung jari tangan menggunakan jarum. Kemudian, teteskan darah di dua tempat pada objek glass. Dengan meneteskan anti serum A pada satu tempat dan anti serum B pada tempat yang lain, kita dapat mengetahui golongan darah melalui ada tidaknya aglutinasi (penggumpalan). Proses penentuan golongan darah manusia degan sistem ABO :
-        Jika setelah ditetesi antiserum A jika darah menggumpal tetapi tidak menggumpal ketika ditetesi antiserum B, maka mempunyai golongan darah A.
-        Jika setelah ditetesi antiserum B jika darah menggumpal tetapi tidak menggumpal ketika ditetesi antiserum A, maka mempunyai golongan darah B.
-        Jika setelah ditetesi antiserum A dan B jika darah menggumpal, maka mempunyai golongan darah AB.
-        Jika setelah ditetesi antiserum A dan B jika darah tidak menggumpal, maka mempunyai golongan darah O.






BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Golongan darah
1.    Golongan darah berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya dibagi menjadi 4 bagian yaitu golongan darah A, B, AB, dan O
2.    Jika setelah ditetesi antiserum A jika darah menggumpal, maka mempunyai golongan darah A.
3.    Jika setelah ditetesi antiserum B jika darah menggumpal, maka mempunyai golongan darah B.
4.    Jika setelah ditetesi antiserum A dan B jika darah menggumpal, maka mempunyai golongan darah AB.
5.    Jika setelah ditetesi antiserum A dan B jika darah tidak menggumpal, maka mempunyai golongan darah O.




















DAFTAR PUSTAKA
Kimball, J. W. 1999. Biologi Umum. Erlangga, Jakarta
Prawirohartono, Slamet. 1995. Sains Biologi. Bumi Aksara. Jakarta
 Priadi, Arif. 2009. Biologi SMA XI. Yudhistira. Bogor.
Solomon,  et. al. 1993. Biology. Savders-Collage Publishing: Fort wort.

No comments:

Post a Comment